merdekanews.co
Kamis, 02 Mei 2019 - 15:44 WIB

Simpel Day 2019: Budayakan Menabung Sejak Dini kepada Pelajar

Gaoza - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS -- Pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan terus mendorong program-program inklusi keuangan, diantaranya melalui gerakan pembukaan rekening bagi pelajar, gerakan menabung, dan peningkatan literasi keuangan. Pasalnya, indeks keuangan inklusif di tahun 2019 ditargetkan mencapai angka 75%. 

“Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional ini, saya gembira melihat antusiasme anak-anak kita, para pelajar yang semangat mengikuti Simpanan Pelajar (Simpel) Day, yang mau menabung sejak dini,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat membuka acara Simpel Day – Aksi Pelajar Indonesia Menabung 2019, Kamis (2/5) di Jakarta. 

Peningkatan tabungan melalui program inklusi keuangan merupakan kebijakan yang perlu terus didorong. Saving ratio Indonesia pada tahun 2017 tercatat sebesar 30.9%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan Singapura dan China yang telah mencapai 49% dan Filipina 44%. 

Rendahnya saving ratio tersebut mengakibatkan tingginya ketergantungan Indonesia pada dana asing termasuk dana jangka pendek sehingga rentan terhadap capital reversal. 

“Jadi kalau tidak mau terlalu bergantung ke dana asing, kita harus mau menabung. Menanamkan budaya menabung sejak dini kepada pelajar seperti yang dilakukan pada hari ini merupakan awal yang baik dalam meningkatkan tabungan nasional,” terang Darmin. 

Dengan menggunakan Simpel, pelajar dapat mulai belajar bagaimana mengatur uang jajan dan belajar menabung untuk membeli sesuatu yang dibutuhkan tanpa harus meminta ke orang tua. Terlebih lagi, dengan menyimpan tabungan di bank, uang yang disimpan akan aman dan bisa berkembang. Perkembangan teknologi dan kemajuan zaman pun telah mentransformasikan gaya hidup masyarakat sehingga turut memudahkan pelajar untuk menabung. 

Bagi Darmin, dengan membudayakan aktivitas menabung, anak-anak muda Indonesia akan mampu membangun pondasi ekonomi yang kuat untuk bangsa. “Kalian adalah aset dan penentu masa depan bangsa dan negara yang kita cintai. Kalian adalah calon pemimpin pembangunan negara kita,” katanya. 

Menko Perekonomian juga mengapresiasi usaha OJK bersama Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dan industri perbankan dalam menyelenggarakan acara ini. Ia pun berharap, kegiatan ini terus dilanjutkan dengan melakukan acara yang melibatkan sekolah-sekolah. 

“Kegiatan bisa dilakukan dengan cara melakukan kunjungan ke sekolah dengan lebih sering, membuka layanan perbankan di sekolah melalui agen bank di sekolah, atau membuat acara-acara seperti ini yang bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menabung,” pesan Menko Darmin. 

Untuk mendukung Aksi ini, saat ini sedang diproses penetapan Keputusan Presiden tentang Hari Indonesia Menabung yang akan dirayakan setiap tanggal 20 Agustus. Hal ini bertujuan agar acara seperti ini bisa berkelanjutan dan dirayakan secara berkala. 

Hadir dalam kesempatan ini antara lain Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia Wimboh Santoso, Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Indonesia Tirta Segara, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir, para Direksi Perbankan, 1500 pelajar di wilayah Jakarta, serta perwakilan kementerian/lembaga terkait.  (Gaoza)