Jumlah pengantre di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jl Pramuka ternyata tak sebanyak yang saya perkirakan. Deretan kursi sdebagian besar kosong. Padahal, sudah hari terakhir.
Kebanyakan yang datang hanya mengurus EFIN. Kemudian pulang. Dengan EFIN inilah, pelaporan pajak bisa dilakukan secara online. Dari rumah atau kantor.
Saya tiba di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jl Pramuka sudah lepas dzuhur. Awalnya mau mengantre dari pagi. Tapi badan saya masih meriang.
Begitu tiba, saya ke lokel nomor 1: informasi. Petugas dengan ramah memberikan selembar formulir. ''Bapak isi bagian A dan C lalu tanda tangani. Serahkan ke loket nomor 2: EFIN,'' kata petugas.
Di loket 2, petugas langsung meminta formulir dan kartu identitas: KTP dan NPWP. Untuk difotokopi. Setelah itu, duduk di bangku antrean menunggu panggilan.
Tak sampai 5 menit, nama saya sudah dipanggil. Berarti proses pengurusan EFIN sudah beres. Namun, belum bisa dipakai. Harus diaktivasi dulu.
Ada dua cara. Aktivasi di tempat dengan datang ke loket 3. Atau aktivasi mandiri di rumah atau kantor. Bebas. Saya pilih mengaktivasi mandiri.
''Kalau mau aktivasi secara mandiri, ikuti flow chart ini ya Pak. Kalau sudah selesai, baru bisa digunakan untuk membuat laporan SPT secara online,'' kata petugas.
Setelah saya perhatikan, petugas itu ternyata seorang satpam. Hebat nih... Satpam pun bisa memberi penjelasan kepada masyarakat dengan baik. Sangat mengesankan.
Ada juga hal lain yang berkesan. Dalam proses mengurus EFIN ini, saya terkesan dengan seorang wajib pajak berseragam Go-Jek yang ikut mengantre.
Sayang sekali saya tidak sempat ngobrol. Dia urutan kelima di depan saya. Pas saya ngantre, dia sudah selesai. Tapi, terus terang, saya salut atas kesadarannya melaporkan SPT tahunan.
Salut. (***)
-
HEMAT CEPAT --- Hemat dan cepat. Inilah dua kata yang ikut menentukan keberhasilan bisnis modern. Khususnya sejak mewabahnya virus Covid-19. ----
-
KOPI BATU Saya harus menunggu setahun untuk mendapatkan produk ini: saringan kopi dari batu alam.
-
Harian DI's Way Selamat kepada Abah Dahlan Iskan atas penerbitan Harian DI's Way yang bukan koran hari ini. Saya sepakat. Harian DI's Way memang bukan koran. Melihat ukurannya yang mungil.
-
Musim Resepsi Virtual ----- Pandemi Covid-19 mungkin sudah mereda. Tetapi gaya hidup digital sudah menjadi budaya. Resepsi online pun menjadi kenormalan baru. -----
-
Mengakali Teknologi Empat pembicara, peserta dan admin webinar saling terpisah. Tetapi klien ingin yang tampil di layar utama hanya dua saja. Bagaimana caranya?