Jakarta, MERDEKANEWS - Ekonom senior Rizal Ramli menyebut ada kesalahan dalam pengelolaan ekonomi di era Joko Widodo. Akibatnya, daya beli masyarakat terus melemah.Namun ada tawaran menggiurkan dari capres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Apa itu?
Lalu apa solusinya? Mantan Menko Ekuin era Presiden Abdurrahman Wahid ini, menyebutkan: ganti presiden. Karena hanya ada dua pasangan yang berkontes dalam Pilpres 2019, maka yang dimaksud Rizal adalah pasangan nomor urut 02 yakni Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. "Saat ini, mal-mal sepi. Kalau pasar-pasar tradisional, memang masih seperti biasa. Itu cerminan daya beli masyarakat saat ini sangat lemah," kata Rizal dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Menurut Rizal, pasangan Prabowo-Sandi, apabila terpilih sebagai pemimpin dalam Pilpres 17 April 2019, siap menormalkan daya beli. Keyakinan ini muncul berdasarkan hasil diskusi Rizal dengan keduanya, terkait strategi ekonomi untuk menggenjot daya beli masyarakat dalam 3 bulan atau 100 hari. "Dalam 100 hari jika Prabowo menang, dipastikan (daya beli) normal kembali. Tarif listrik diturunkan seperti dua tahun lalu," kata Rizal.
Dua tahun lalu, masih kata mantan Kabulog era Gus Dur ini, tarif listrik cukup murah. Alhasil, rumah tangga menengah ke bawah bisa berhemat hingga Rp700 ribu per bulan. Apabila dikombinasikan dengan kebijakan yang menghapus kartel pangan, sangat efektif menggenjot daya beli. "Sistem kuota itu kita hapus, semua orang berhak mengimpor namun akan dikenakan tarif 30 persen," kata Bang RR, sapaan akrab Rizal Ramli.
Langkah lain, lanjut Rizal, penghapusan kuota impor khususnya pangan. Kebijakan ini diyakini mujarab untuk menurunkan harga komoditi impor seperti daging, bawang, beras dan gula. Dengan semakin terjangkaunya kebutuhan dapur itu, rumah tangga kembali bisa menghemat pengeluaran hingga Rp50 ribu per hari.
"Harga daging dan bawang bisa turun sampai 70 persen. Begitupula dengan beras dan gula. Sedangkan pemerintah akan mendapatkan tarif sebesar 30 persen, tidak seperti saat ini pemerintah tidak dapat apa-apa,” papar mantan Menko Kemaritiman di Kabinet Kerja itu.
Berdasarkan kalkulasi Rizal, emak-emak bisa menabung Rp1,5 juta per bulan. Ditambah penghematan dari tarif listrik, menjadi Rp2,2 juta per bulan. "Dengan penghematan sebesar itu, bermakna penguatan daya beli," tegasnya.
Bagaimana kalau Prabowo meleset? Rizal bilang sudah mendapat jaminan bahwa Prabowo akan menjalankannya. "Ini saya sudah mendapatkan jaminan dari Prabowo dan saya yakin dia tidak bohong," pungkas Rizal. (Setyaki Purnomo)
-
Selain Kartika Wirjoatmodjo, Dua Nama Ini Kandidat Kuat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo? Dua nama tersebut diungkap Prabowo merespons pertanyaan dari awak media
-
Prabowo: Program Food Estate Penting untuk Kemandirian Pangan Tapi Dihina Kaum Intelektual program food estate begitu penting untuk kemandirian pangan. Namun, masih banyak kaum intelektual di Indonesia yang justru menghina konsep food estate
-
Airport dan Jalan Tol Rampung, Presiden Jokowi Berkantor di IKN Mulai Juli Juli (nanti). Saya nunggu airport dan jalan tolnya jadi (dahulu)
-
Alasan Prabowo Diberi Kenaikan Pangkat Kehormatan Bintang 4: Dedikasi dan Kontribusi di Dunia Militer Pemberian jenderal penuh didasarkan pada dedikasi dan kontribusi pak Prabowo
-
Tak Ragu Jadikan AHY sebagai Menteri ATR, Jokowi: Latar Belakang Militer dan Pendidikannya Mumpuni latar belakang AHY sangat mumpuni untuk memegang jabatan tersebut