merdekanews.co
Selasa, 19 Maret 2019 - 12:56 WIB

Begini Cara Dubes Swiss Majukan Bisnis Start Up di Tanah Air

Setyaki Purnomo - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS - Setelah melalui perjalanan panjang, Pemerintah Swiss dan Indonesia akhirnya sepakat untuk menjalin kerja sama pengembangan usaha rintisan (start-up). Wujudnya Swiss Indonesia Start-up Accelerator Program.

Di mana, Swiss Indonesia Start-up Accelerator Program merupakan sebuah program yang diperuntukkan untuk para start-up di Indonesia. Diresmikan pada 15 Maret 2019, bagian dari program Asia Entrepreneurship Training Program (AETP) 2019 yang dibiayai Pemerintah Swiss.

Peresmian Swiss Indonesia Start-up Accelerator Program digelar secara paralel di Zurich dan Jakarta, melalui saluran langsung teleconference. Tepatnya di Zurich University of Applied Science (ZHAW) School of Management & Law dan di Asian Banking Finance and Informatics (ABFI) Institute Perbanas. Acara diisi berbagai paparan expert serta pernyataan dari wakil Pemerintah Indonesia, serta diakhiri oleh start-up pitches.

Dalam rilis kepada media di Jakarta, Senin (18/3/2019), Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Prof Muliaman D Hadad, menjelaskan bahwa start-up sedang berkembang pesat di Indonesia. Kehadiran program ini sangat bermanfaat vagi start-up Indonesia, sebagai investment-grade ventures, sesuai dengan standar global.

Selain itu, kata Muliaman, Indonesia merupakan pasar yang potensial karena memiliki bonus demografi serta jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa. “Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atau Start-up merupakan backbone bagi perekonomian ekonomi Indonesia. Sehingga, program ini begitu penting dalam meningkatkan kapasitas UKM Indonesia dalam menghadapi kompetisi di pasar global,” tutur Muliaman.

AETP 2019 menjadi salah satu bagian dari kerja sama bilateral yang sudah baik antara Pemerintah Swiss dengan Indonesia. “Swiss dan Indonesia telah memiliki kerja sama yang baik akhir-akhir ini, terutama dalam bidang perdagangan setelah pendatanganan RI-EFTA (European Free Trade Association), yang dapat dimanfaatkan oleh kedua belah pihak," kata mantan Ketua OJK ini.

Dekan Zurich University of Applied Science, Prof Reto Steiner, menyampaikan apresiasi atas pembukaan AETP 2019, Dihgarapkan, kerja sama ini bisa meningkatkan profil start-up Swiss maupun Indonesia, yang tergabung dalam program tersebut. Program ini berlangsung selama enam bulan, di mana, para start-up akan mendapatkan pelatihan dan team coaching. Untuk memperoleh akses kepada matching investors dan incubators, baik di Swiss maupun Indonesia. (Setyaki Purnomo)