merdekanews.co
Jumat, 01 Maret 2019 - 14:52 WIB

Pertamina dan Petronas, Antara Kawan dan Lawan Bisnis

Setyaki Purnomo - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS - Beberapa waktu lalu, PT Pertamina (Persero) meneken nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan  Petroliam Nasional Berhad (Petronas). Tentu saja, aksi korporasi ini punya tujuan mulia. Apa itu?

Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan Syamsu menjelaskan, kesepakatan kerja sama Pertamina dan Petronas, membuka peluang untuk meningkatkan ekspansinya bisnis bagi keduanya. "Jajaki kemungkinan kerja sama. Wacana besarnya sih ada Timur Tengah (join operasi)," kata Dharmawan di Jakarta, Jumat (1/3/2019).

Selain kerja sama operasi aset Pertamina ataupun Petronas di Timur Tengah (Timteng), Pertamina juga mempertimbangkan untuk meningkatkan hak partisipasi di sejumlah blok migas milik Petronas.

Saat ini, Pertamina memiliki hak partisipasi atau participating interest (PI) di beberapa lapangan migas di Malaysia. Misalnya Lapangan Kikeh, Kimanis dan Kidurong.

Selain itu juga ada beberapa aset yang Pertamina Internasional EP diantaranya  ada tiga blok produksi blok SK309 - 25.5%, blok SK311 - 25.5%, dan blok K - 24%. Kemudian ada dua blok eksplorasi yakni blok SK314A - 25.5% dan blok P dengan hak partisipasi sebesar 18%.

Pertamina juga memiliki hak partisipasi di  eksplorasi dan pengembangan yakni di Blok H dengan hak partisipasi sebesar 24%. Serta dua lapangan unitisasi di Block K, termasuk lapangan Siakap North–Petai dengan hak partisipasi sebesar 9,6%; serta lapangan Gumusut–Kakap dengan hak partisipasi 4,2%. "Lapangan lain ada beberapa share kita non operator PI aja semua. Masih ada kemungkinan farm in lagi kan bisa ada kemungkinan itu," ujar dia.

Namun, ia belum mau memastikan kapan rencana ekspansi bisnis hulu Pertamina ini akan dimulai. Menurutnya pembicaraan yang terjalin dengan Petronas masih tahap awal. Akan ada pembahasan lebih lanjut secara detail untuk kelanjutan kerja sama ini. "Masih penjajakan awal kemarin masih bicara konsep garis besar saja," kata dia.

Peluang untuk melakukan ekspansi dengan menggandeng Petronas, kata Dharmawan, adalah sebagai upaya perusahaan untuk bisa bersaing di bisnis migas internasional. "Karena katanya mau jadi global player," kata dia.

  (Setyaki Purnomo)