Jakarta, MERDEKANEWS - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, utang pemerintah hingga akhir Januari 2019 mencapai Rp4.498,56 triliun. Atau setara 30,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Berdasarkan dokumen APBN Kita yang dikeluarkan Kemenkeu di Jakarta, Rabu (20/2/2019), jumlah utang pemerintah pusat bertambah Rp539,9 triliun jika dibandingkan Januari 2018 yang mencapai Rp3.958,66 triliun. Namun jika dibandingkan dengan posisi Desember 2018, utang pemerintah naik Rp80,2 triliun dari Rp4.418,30 triliun.
Jika dirinci, utang pemerintah akhir Januari 2019 terdiri atas pinjaman sebesar Rp795,79 triliun dan surat berharga negara (SBN) Rp3.702,77 triliun. Pinjaman Rp795,79 triliun itu terdiri atas pinjaman luar negeri sebesar Rp788,66 triliun dan pinjaman dalam negeri sebesar Rp7,13 triliun. Pinjaman luar negeri pemerintah terdiri atas pinjaman bilateral Rp327,06 triliun, multilateral Rp419,89 triliun, dan komersial Rp41,71 triliun.
Sedangkan, utang pemerintah dari penerbitan SBN yang sebesar Rp3.702,77 triliun terdiri atas denominasi rupiah Rp2.675,04 triliun dengan rincian surat utang negara (SUN) sebesar Rp2.230,61 triliun dan surat berharga syariah negara (SBSN) Rp444,43 triliun. Selanjutnya adalah SBN berdenominasi valas yang sebesar Rp1.027,72 triliun yang terdiri atas SUN Rp820,86 triliun dan SBSN sebesar Rp206,86 triliun. (Setyaki Purnomo)
-
Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Capai 407,3 Miliar Dolar AS Perkembangan posisi ULN juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap beberapa mata uang global, termasuk Rupiah
-
Pemerintah Akan Bayar Utang Rafaksi Minyak Goreng Rp474 Miliar, Menko Luhut: Kasihan Pedagang Kita semua pejabat pemerintah ini harus mengingat pedagang, kalau begini kan kasihan pedagang itu,
-
BI: Utang Luar Negeri RI Triwulan IV 2023 Capai 407,1 Miliar Dolar AS Posisi ULN pemerintah pada akhir triwulan IV 2023 sebesar 196,6 miliar dolar AS atau tumbuh 5,4% (yoy), meningkat dari pertumbuhan 3,3% (yoy) pada triwulan sebelumnya
-
PR Presiden yang Akan Datang: Masalah APBN, Utang dan Tax Ratio Rendah Tax ratio tahun 2022 tercatat 10,4% (Audited). Pada 2023 turun menjadi 10,2% (unaudited). Tahun 2024 perkiraan Sri Mulyani menjadi 9,53%, tahun 2025 10,12%, 2026 sekira 10,31% dan 2027 menjadi 10,41%
-
Pabrik Narkoba di Tangerang Dijalankan WNA China, Produksi Sabu untuk Malam Tahun Baru pabrik rumahan tersebut diduga untuk menyuplai perayaan pergantian tahun atau Tahun Baru 2024