merdekanews.co
Rabu, 20 Februari 2019 - 18:40 WIB

Rajin Gondol WTP, Wagub UU Sanjung Kota Banjar

Hasan Sumantri - merdekanews.co

Banjar, MERDEKANEWS - Hari ini, Kota Banjar berusia 16 tahun sejak berstatus kota otonom pada 21 Februari 2003. Kota ini mengalami kemajuan pesat baik infrastruktur maupun kesejahteraan rakyatnya.  

Tak berhenti di situ, tata kelola Kota Banjar bisa diandalkan. Khusus bidang pelaporan keuangan, Kota Banjar menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) delapan kali berturut-turut.

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menilai, warga Banjar telah merasakan perubahan signifikan, buah kerja keras dari kepemimpinan Wali Kota serta jajarannya.

Sebagai orang kedua di Jawa Barat, Uu mengaku ikut bangga memiliki Kota Banjar dengan segudang penghargaannya. "Banjar ini semakin hebat terbukti banyak sekali penghargaan yang sudah diterima terutama dalam mengelola anggaran sudah 8 kali WTP berturut-turut ini luar biasa belum ada di daerah lain. Saya kira masyarakat juga merasakannya," kata Uu usai menghadiri peringatan HUT ke-16 Kota Banjar di Lapangan Bhakti Banjar, Jabar, Rabu (20/2/2019).

Di sisi lain, menurut Uu, masih banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), salah satunya dari sektor pariwisata. Uu berharap, tidak hanya jadi perlintasan pariwisata ke arah Pangandaran saja, tetapi Banjar harus bisa mengangkat potensi tujuan pariwisata alam maupun budaya.

"Potensi wisata harus ditingkatkan termasuk infrastruktur wisatanya. Walaupun ada Pangandaran, Banjar pun jangan ketinggalan. Banjar jangan hanya jadi perlintasan saja," harap Uu.

Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih, menuturkan, masih ada PR pembangunan yang masih belum terealisasi. Di periode kedua kepemimpinannya ini, Ade mengajak seluruh pihak termasuk masyarakat bersama bahu-membahu dan berkolaborasi mewujudkan visi misi kota Banjar.

"Masih banyak PR kedepan mudah-mudahan dengan kesatuan mari kita lanjutkan bersama pembangunan Banjar. Ini perjode kedua saya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Tahun 2019 merupakan tahun transisi beralihnya masa berlaku Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Banjar 2014-2019. Ade mengatakan, arah kebijakan Pemkot Banjar tahun 2019 mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Banjar tahun 2005-2025.

Banjar merupakan kota agropolitan. Kondisi aktivitas perekonomiannya yang berbasiskan agrobisnis, agroindustri dan agrowisata, menjadikan Kota yang merupakan pintu masuk Jabar bagian selatan dari Jawa Tengah ini sebagai pusat distribudi produk-produk ataupun jasa pertanian.

"Ada 6 misi Banjar yaitu meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang profesional dan akuntabel, meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, mewujudkan kota peduli HAM, meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan mengembangkan daya tarik serta potensi daerah," tutur Ade.

  (Hasan Sumantri)