Jakarta, MERDEKANEWS -- "Upaya memberantas wartawan pemeras, justru menghasilkan teror," kata Panitia Diskusi Publik 'Memberantas Jurnalis Abal Abal' di Dewan Pers Jakarta, Sumarsono kepada wartawan, Minggu (10/2/2019).
"Kami selaku penyelenggara diteror melalui WA (Whatsapp). Mereka mengancam akan membubarkan paksa diskusi," katanya.
Diskusi akan digelar di Gedung Dewan Pers lantai dasar pada Senin (11/2/2019) mulai pukul 12.00 hingga selesai.
Pembicara yang akan tampil: Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara,Ketua Dewan Pers, Stanley Yosep Adi Prasetyo, Kadiv Humas Polri, Injen Pol M. Iqbal, dan Wakil Ketua Perhumas Herry Rachmadi.
Moderator adalah Praktisi Media Massa, Teguh Santosa.
Diskusi yang digelar Dempol Institute ini menampilkan Film Jurnalis Abal Abal karya Djono W. Oesman. Film berdurasi 7 menit 21 detik itu sudah sejak sebulan terakhir ini beredar di Youtube.
Dalam film tersebut digambarkan teknis pemerasan. Pengusaha perekayasa pajak diperas wartawan abal abal (gadungan).
Teknis pemerasan yang dilakukan wartawan, digambarkan secara vulgar. Sedangkan, penonton mengetahui bahwa pengusahanya perekayasa pajak, karena dia takut dan memberi hadiah saat digertak si pemeras.
Lucunya, wartawan pemeras juga diperas oleh pengamen yang memaksa minta diberi uang. Paksaan melalui lagu intimidatif: "Bisnisku menjagal.... Jagal apa saja..."
Lalu, apakah panitia akan membatalkan rencana diskusi publik tersebut?
"Tidak mungkin. Semua pihak sudah konfirm. Peserta diskusi adalah para humas berbagai instansi yang biasa menghadapi wartawan," jawab Sumarsono.
Namun, dia kini mengetahui bahwa topik diskusi tergolong rawan di kalangan wartawan.
"Kami merasa, topik ini memang rawan. Tergolong keras. Sehingga kami diteror," katanya.
Bagaimana bentuk terornya? "Hanya melalui WA. Mencaci-maki. Mengancam akan berdemo di lokasi diskusi. Tapi, kami sudah siapkan keamanan," jawabnya.
Siapa penerornya? "Macam-macam. Ada yang menyebutkan dari media massa tertentu. Ada yang hanya menyebutkan nama, tanpa identitas lain. Ada juga yang tanpa identitas, kecuali nomor handphone pengirim WA," tuturnya.
Tapi, dengan aneka ancaman itu Sumarsono yakin, bahwa jurnalis abal abal jumlahnya banyak. Dan, mereka merasa terusik dengan adanya diskusi tersebut. Apalagi judulnya menggunakan kata "Memberantas".
Dia menduga, unsur Polri yang jadi pembicara dalam acara diskusi tersebut, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol M. Iqbal, juga memancing emosi jurnalis abal abal.
"Bapak Kadiv Humas Polri berbicara mewakili Bapak Kapolri Jenderal Tito Karnavian," kata Sumarsono.
Ditampilkan pembicara dari Polri, sebab diharapkan bakal ada tindakan konkret bagi wartawan pemeras.
Ini link videonya:
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/dEwq3PEGefU" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe> (Hadi Siswo)
-
Komitmen Berantas Narkoba, Polda Jambi Berhasil Selamatkan Puluhan Ribu Jiwa Selama 2 Bulan Barang bukti kejahatan yang disita bernilai lebih Rp11,7 Miliar. Antara lain berupa serbuk sabu (9.6 Kg), 520 butir tablet yang diduga berbahan sabu, 326 butir ekstasi
-
Puncak Peringatan HPN 2024: Ini Pesan Presiden Jokowi untuk Insan Pers Nasional Pada puncak peringatan HPN 2024, Presiden Jokowi berpesan agar pers tetap menjadi salah satu pilar penjaga demokrasi
-
Skor IPK 2023 Stagnan, ICW: Omong Kosong Pemberantasan Korupsi, Malah Kian Mengkhawatirkan bukti bahwa upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya omong kosong
-
Suara Perempuan dari Kampus: Menggugat Visi Capres tentang Masa Depan Pemberantasan Korupsi di Tengah KPK Limbung Dalam Pendidikan dan Kampanye Anti Korupsi terlihat belum ada terobosan kurikulum pendidikan, edukasi pemimpin, edukasi generasi muda supaya korupsi menjadi nilai tabu
-
Ketua KPK: Foto antara Dirinya dan Mantan Menteri Pertanian Sekitar Tanggal 2 Maret 2022 Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri akhirnya memberi penjelasan terkait foto antara dirinya dan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL di lapangan bulu tangkis yang beredar.