merdekanews.co
Kamis, 24 Januari 2019 - 14:20 WIB

Empat Tahun Jokowi Nambah Utang Rp1.809,6 Triliun, Jeng Sri Belain Begini

Setyaki Purnomo - merdekanews.co
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Jakarta, MERDEKANEWS - Utang luar negeri (ULN) per Desember 2018, mencapai Rp4.418 triliun. Sedangkan era SBY utang mencapai Rp3.995 triliun. Artinya, empat tahun era Presiden Joko Widodo utang nambah Rp1.809,6 triliun.

Beberapa kalangan menilai, porsi utang saat ini, sudah cukup mengkhawatirkan. Tapi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, punya pandangan berbeda.

Menurut dia, utang itu masih di tahap yang aman. Sebab, rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya 30%. Bahkan dia membandingkan dengan negara lain yang jauh lebih besar dari Indonesia. "Utang terhadap PDB kita 30 persen, bandingkan dengan negara-negara lain, apakah itu mengkhawatirkan? Negara yang sama dengan kita income-nya, negara yang lebih maju, lebih miskin, coba saja dibandingkan," kata Sri usai rapat terbatas (Ratas) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Dia mengklaim, rasio utang 30 persen terhadap PDB itu tidak tinggi. Ia bilang pemerintah tidak semena-mena dalam memakai uang itu. Caranya dengan menekan defisit, di mana angkanya mencapai 1,7 persen pada 2018. "Apakah dengan defisit 1,7 persen itu besar? Apakah berarti pemerintah ugal-ugalan? Ya tidak lah. Bayangkan tahun lalu itu, kita hanya 1,7 persen, sementara dengan negara lain defisitnya lebih besar, ekonominya tumbuh lebih rendah dari kita. Itu segala sesuatu yang bisa dilihat," kata dia.

Sri menegaskan, utang yang diambil tersebut digunakan dengan hati-hati dan transparan. "Utang adalah alat yang kami gunakan secara hati-hati dengan bertanggung jawab, dibicarakan secara transparan, bukan ujug-ujug, tidak ugal-ugalan," kata Sri. (Setyaki Purnomo)