merdekanews.co
Senin, 22 Oktober 2018 - 16:05 WIB

Seminar Nasional Gastronomi Indonesia  

Peran Gastronomi Indonesia dalam Menumbuhkan Gastro Preneurship dan Memperkuat Diplomasi Indonesia

Hadi Siswo - merdekanews.co
Seminar Nasional Gastronomi Indonesia  

Jakarta, MERDEKANEWS -- Presiden Jokowi pada pertengahan tahun lalu menyampaikan bahwa diplomasi terbaik di dunia baik secara sosial budaya maupun ekonomi, adalah melalui boga (makanan). Dan memang benar itu sudah dipakai beberapa negara di Asia. Dari sisi filosofi dan sejarah, Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang dalam bidang gastronomi, di mana menurut data yang ada Indonesia memiliki puluhan ribu aneka seni dapur (resep) boga dengan kekayaan budaya yang mengakar kuat di Indonesia.
 
Data statistik dan Hasil Survei Ekonomi Kreatif tahun 2017 menunjukkan, subsektor boga (makanan) sebagai salah satu industri ekonomi kreatif di Indonesia telah berkontribusi sebesar 41,69% bagi Produk Domestik Bruto (PDB). Pertumbuhan subsektor boga (makanan) pun menunjang pertumbuhan pariwisata Indonesia. Hal ini terlihat dari pencapaian Indonesia yang berhasil menduduki posisi ke-42 dari 136 negara dalam Travel and Tourism (T&T) Competitiveness Index 2017 setelah sebelumnya berada di posisi ke-50 dari 141 negara pada 2015.
 
Mempertimbangkan besarnya potensi ekonomi di bidang gastronomi Indonesia tersebut, Indonesian Gastronomy Association (IGA) bekerjasama dengan Sekretariat Kabinet (SetKab) Republik Indonesia berencana menggelar acara Seminar Nasional Gastronomi Indonesia dengan tema Peran Gastronomi Indonesia dalam menumbuhkan GastroPreneurship dan memperkuat Diplomasi Indonesia.
 
Seminar Nasional Gastronomi Indonesia rencananya akan dihelat pada tanggal 23 Oktober 2018 di Kantor Sekretariat Kabinet (SetKab) Republik Indonesia dan dihadiri oleh 200 orang peserta dari kalangan IGA, Sekretariat Kabinet & Lembaga Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (Provinsi Kota & Kabupaten), Ormas lainnya (seperti APPSI, APKASI, APEKSI, PHRI, GAPMMI, KADIN, HIMPI, IWAPI, APINDO, HIPPI, ICA, APJI dan lain sebagainya) serta kalangan Perguruan Tinggi.
 
Akan hadir sebagai pembicara antara lain bapak Letjen (Purn) Hotmangaradja Pandjaitan (Duta Besar), bapak Dono Boestami (Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit), bapak Dedi Mulyadi (Bupati Purwakarta), bapak Helmy Yahya (Dirut TVRI), bapak Cecep Herawan, (Dirjen IDP Kementerian Luar Negeri) & bapak Uki Utama (Pakar Branding).
 
Sedangkan opening & Keynote Speech Seminar Nasional Gastronimi tersebut oleh bapak Pramono Anung, Sekretaris Kabinet Republik Indonesia
 
Seminar Nasional Gastronomi Indonesia mengangkat 3 (tiga) topik yakni: Branding Power, Entrepreneurship Ratio dan GastroDiplomacy & CulinaryDiplomacy.
 
Sebagai puncak acara, pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2018, bertempat di Gedung Krida Bhakti Sekretariat Negara, diselengarakan acara GastroNesia Mini PotLuck Festival yang akan menghadirkan 400 orang dari peserta Seminar sendiri dengan tambahan dari kalangan korps diplomatik Kedutaan Besar Negara Sahabat maupun kalangan terhormat.
 
GastroNesia Mini PotLuck Festival menghadirkan lebih kurang 300 aneka hidangan makanan Indonesia & antar bangsa serta atraksi penampilan tarian tradisional Papua & Sunda.
 
Acara Seminar & Potluck didukung oleh BPDPKS, Technogas, BCA, Waroeng Kita, Minyak Goreng Sania, Bank Mandiri, BNI Life Insurance, Bank Bukopin & Indofood.
 
Indonesian Gastronomy Association (IGA) adalah perkumpulan yang dibentuk dengan tujuan untuk mengangkat, mengembangkan, melestarikan dan mendekonstruksi seni memasak berbagai suku kepulauan Nusantara yang ada di Indonesia serta etnik pendatang; baik yang tradisional, akulturasi & mimikri dari warisan yang ada maupun modifikasi akibat localized global cuisine.
 
Ketua Panitia S & P, Pamungkas Trishadiatmoko menyampaikan bahwa, penyelenggaraan Seminar Nasional Gastronomi Indonesia dan Gastronesia Potluck Festival tersebut dimaksudkan untuk sinkronisasi pemahaman terhadap gastronomi di antara kalangan masyarakat dan pemangku kebijakan di bidang Gastronomi di Indonesia. Lebih jauh Pamungkas Trishadiatmoko menjelaskan bahwa ada beberapa target yang ingin dicapai melalui kegiatan ini, antara lain kedepannya Gastronomi Indonesia diharapkan mampu menjadi referensi dalam meningkatkan branding power equity Indonesia. Kemudian Gastronomi Indonesia juga diharapkan mampu menjadi mesin penggerak dalam meningkatkan ratio entrepreneurship Indonesia, serta menjadi prestise dari diplomasi Indonesia di mata dunia melalui Gastronomy Diplomacy & Culinary Diplomacy.

(Hadi Siswo)