Batola, MERDEKANEWS -- Seribu (1000) itik Alabio yang dikembangkan oleh Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Pelaihari ikut meramaikan momen Hari Pangan Sedunia (HPS) di Desa Jejangkit, Kabupaten Batola, Kalimantan Selatan.
Pemandangan yang luar biasa ini terjadi ketika terjadi pelepasan 1.000 itik Alabio yang rata-rata umurnya sekitar 2 bulan ini pada bergerombol menyusuri kolam.
Kepala BPTU-HPT Pelaihari, Gigih Tri Pambudi mengungkapkan penyebaran bibit itik Alabio sebanyak 1.000 ekor dibagikan untuk beberapa kelompok peternak.
Gigih mengatakan, Itik Alabio merupakan salah satu rumpun itik lokal Indonesia yang mempunyai sebaran asli geografis di Provinsi Kalimantan Selatan, dan telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2921/Kpts/OT.140/6/2011 tanggal 17 Juni 2011.
Ciri khas Itik Alabio postur badan tegak membentuk sudut 70 0, paruh dan kaki berwarna kuning terang hingga jingga, warna bulu kombinasi cokelat, abu-abu dan putih, ciri khas yang paling nampak adalah adanya bulu putih membentuk garis seperti alis mulai dari pangkal paruh sampai kebagian belakang kepala. Itik Alabio merupakan sumber daya genetik ternak Indonesia yang perlu dijaga dan dipelihara kelestariannya sehingga dapat memberikan manfaat dalam peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.
Hebatnya lagi itik Alabio tergolong jenis itik unggul, karena memiliki kemampuan bertelor 220-250 butir/ekor/tahun, puncak produksi telur diatas 90 %, bobot telur berkisar 58-65 gram/butir, kemampuan produksi sampai berumur 3 tahun dan juga memiliki kemampuan pertumbuhan cukup baik dengan bobot badan dewasa berkisar 1,6-1,7 kg.
Gigih berharap itik alabio dapat dilestarikan sehingga jauh dari ancaman kepunahan.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batola, Alfian Noor, menyatakan bahwa bibit itik alabio sebanyak 1.000 ekor diterima oleh Kelompok Tani Maju Bersama untuk 20 kepala keluarga (KK). (Hadi Siswo)
-
Kawal Keberlanjutan Pembangunan Pertanian, Amran Sulaiman Tepat Mentan Kabinet Mendatang Pak Amran adalah pekerja keras yang membawa Indonesia swasembada dan itu rekam jejaknya. Jadi saya kira beliau adalah sosok yang pas untuk mengisi Menteri Pertanian
-
Pemerintah Gelontorkan Bantuan untuk Petani Terdampak Banjir Jawa Tengah, Mentan: Jangan Dipolitisir Kementerian Pertanian memberikan kepastian asuransi dan bantuan bencana banjir bagi Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp30 miliar
-
Beri Pembinaan 20.000 Petani di Aceh, Mentan Amran Gelontorkan Bantuan Rp170,98 Miliar Mentan Amran menyerahkan bantuan untuk Provinsi Aceh sebesar Rp 170,98 miliar dan khusus Kabupaten Aceh Besar sebesar Rp 17,75 miliar
-
Mentan Amran Giatkan Teknologi Modern untuk Percepatan Tanam menanam padi secara manual berdampak pada penurunan produksi
-
Mentan Amran Ajak Petani Penyuluh Konawe Utara Wujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia Bagi Mentan, Konawe Utara adalah daerah istimewa karena memiliki tanah yang subur untuk akselerasi dan percepatan tanam