merdekanews.co
Minggu, 03 Juni 2018 - 01:41 WIB

Terkenal Hingga Eropa

Santri Jago Silat Yang Duel Dengan Begal di Bekasi Mendunia

Ira Safitri - merdekanews.co
Dua santri yang berani melawan begal di Bekasi.

Bekasi, MERDEKANEWS - Nama Mohamad Irfan Bahri atau MIB, 19 mendunia. Santri jago silat asal Madura, Jawa Timur yang nekat melawan dua begal satu di antaranya tewas, kini menjadi pembicaraan masyarakat bukan saja di tanah air, tetapi di beberapa negara Asia Timur dan Eropa.

Sepak MIB menjadi inspirasi bagaimana menghadapi pelaku kejahatan jalanan.

Dari semua itu, sejumlah warganet di Istambul Turki, mengumpulkan donasi untuk bea siswa kepada Irfan melalui media dakwah yakni Akhyar TV.

“Ini bea siswa dari teman-teman di Istambul Turki, untuk Adinda Irfan, yang sudah berani mengamalkan ajaran Nabi, tentang bagaimana mempertahankan hartanya dari perampokan, ” ujar Adi Hidayat, host Akhyar TV.

Dia juga mengatakan dengan segala kerendahan hari mereka memberikan beasiswa ini, mudah-mudahan digunakan untuk prospek pendidikan ke depan untuk Muhammad Irfan Bahri.

Dalam awal pengantarnya, Adi Hidayat yang juga pemilik Akyar TV, saat ini masih berada di Istambul Turki, mengaku mendengar dan melihat kegigihan Irfan dalam melawan begal dan sempat membuat penjahat tewas.

“Apalagi Kapolrestro Bekasi Kota sudah memberi penghargaan,” katanya.

Irfan, remaja yang lahir di Pamekasan , sebelum terjadi pembegalan sedang main ke rumah Ahmad Fauzi, familinya di Kelurahan Bekasi Jaya, Bekasi Timur. Dia bersama Achmat Rofik, setelah bermain dari Alun-alun Bekasi, bermaksud melihat keindahan Kota Patriot di malam hari.

Karenanya selepas dari alun-alun, bersama Rofiqi, Irfan ke jembatan KH Noerl Alie Summarecon, Bekasi, “Saya sempat selfi di bawah dan naik ke jembatan,” ujar Irfan. Namun saat menikmati keindahan Kota Bekasi dari atas jembatan, tiba-tiba ada dua lelaki mengendarai sepeda motor.

Satu yang membonceng turun dan mengayunkan celurit, meminta ponsel milik Rofik, “Teman saya takut dan memberikan. Namun pelaku juga sempat memaksa saya untuk menyerahkan ponsel sambil mengayun-ayunkan celurit,” jelas Irfan.

Saat mengayun-ayunkan celurit itulah dia berhasil menangkis dan menendang pelaku yang belakangkan diketahui beranama Aric, karena reflek, Irfan pun mengayunkan celurit yang berhasil direbut ke tubuh Aric, membuat Aric kabur bersama temannya Indra yang ada di atas sepeda motor. Belakangan keduanya kabur dan minta diobati ke RS Anna Telukpucung, Bekasi Utara.

Awalnya, keduanya mengarang cerita kalau habis diserang oleh delapan orang menggunakan empat sepeda motor. Namun alibi itu dipatahkan setelah Irfan dan Rofiqi melapor ke Polrestro Bekasi Kota (Ira Safitri)