Jakarta, MerdekaNews - Tidak banyak wanita yang siap dipoligami. Adalah Shinta Bachir yang patut diacungi jempol karena rela diduakan.
Artis peran ini mengaku siap dipoligami bila suatu saat nanti kembali dipertemukan dengan jodohnya.
Namun, Shinta Bachir memastikan menerima poligami dengan beberapa ketentuan.
"Kalau saya tidak bisa kasih keturunan, atau misalnya saya sakit dan tidak bisa melayani dia. Jadi enggak apa-apa (dipoligami)," kata Shinta Bachir saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
"Pokoknya kalau saya sudah tidak bisa lagi memberikan sesuatu pada suami saat berumah tangga," tambahnya.
Pemain film Suster Keramas itu pun mengungkap kriteria lelaki idaman untuk pendamping hidupnya kelak.
"Calon suami yang bisa nerima satu paket (dengan anaknya)," ungkap ibu satu anak ini.
Lanjut Shinta, dia juga berharap mendapatkan suami yang bisa menuntunnya menjadi istri yang lebih baik.
Bisa support saya dalam hijrah. Jujur, ilmu agama saya enggak ada. Saya hanya belajar dari Google, Youtube dan share teman-teman. Jadi saya pengin punya suami yang bisa membimbing saya baik dunia dan akhirat," jelasnya.
Yang tak kalah penting, tambah Shinta, lelaki tersebut tak berstatus sebagai suami orang lain.
"Jangan suami orang, karena saya pernah jadi korban suami saya diambil orang," tandasnya.
(Ira Safitri)
-
Ini Alasan PGI Belum Tentukan Sikap Soal Wacana KUA untuk Semua Agama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) belum menentukan sikap terkait wacana Kantor Urusan Agama (KUA) untuk semua agama
-
Dirjen Bimas Buddha: KUA untuk Semua Agama Permudah Umat Akses Layanan Pemerintah Kami menyambut baik dan mendukung rencana Bapak Menteri Agama terkait pelayanan administrasi keagamaan melalui KUA
-
Menag Yaqut Yakin Usulan KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama Didukung Banyak Pihak usulan tersebut bermaksud untuk memberikan kemudahan bagi umat beragama
-
Jadi Sentral Pelayanan Keagamaan, Menag: KUA Bisa Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama KUA ini akan kita jadikan sebagai sentral pelayanan keagamaan bagi semua agama. KUA bisa digunakan untuk tempat pernikahan semua agama
-
Program Bimbingan Kemenag Terkait Cegah Nikah Dini Diikuti Seribu Pelajar Jabodetabek BRUS+ merupakan salah satu program Kementerian Agama untuk mencegah nikah dini