Jakarta, MERDEKANEWS - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan pertemuan bilateral dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia H.E. Dominic Jermey di Jakarta pada Senin (4/11/2024) sore.
Pertemuan itu membahas sejumlah isu penting terkait rencana kerja sama pengembangan teknologi di bidang kelautan dan perikanan. Di antaranya mengenai modernisasi perikanan budi daya, dan perkembangan terkini pembangunan Ocean Accounting (neraca sumber daya laut) yang salah satunya didukung oleh Blue Planet Fund UK.
“Pengembangan neraca sumber daya laut bersama Blue Planet Fund masih terus berjalan. Harapannya inovasi yang dibangun bersama ini bisa segera selesai karena ini adalah tools penting dalam menjalankan program ekonomi biru,” ungkap Menteri Sakti Wahyu Trenggono dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Terdapat 10 lokasi pilot project pengembangan Neraca Sumber Daya Laut di Indonesia yang didukung Global Ocean Accounts Patnership (GOAP). GOAP merupakan salah satu program yang berjalan di bawah portofolio UK Blue Planet Fund.
Area pengembangan Neraca Sumber Daya Laut saat ini meliputi kawasan konservasi Gili Matra, Banda, Padaido, Raja Ampat, Waigeo Barat, Anambas, Pieh, Aru, Sawu, serta Pulau Kapoposang. Pengembangan masih akan terus diperluas hingga seluruh wilayah perairan Indonesia.
Tidak hanya membahas kondisi terkini pengembangan neraca sumber daya laut, keduanya juga mendiskusikan potensi kerja sama di bidang budi daya perikanan. Menteri Trenggono mengajak pemerintah Inggris melalui Blue Planet Fund untuk mendukung upaya modernisasi budi daya perikanan di Indonesia.
Budidaya perikanan disebut Trenggono sebagai solusi untuk melindungi ekosistem lautan dari kegiatan penangkapan ikan yang berlebih (overfishing) dan tidak ramah lingkungan. Ini juga menjadi bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan global.
“Blue Planet Fund harapannya dapat mendukung percepatan pencapaian target-target dari program prioritas Ekonomi Biru Indonesia, salah satunya di bidang perikanan budidaya,” beber Trenggono.
Kerja sama dua negara di bidang budidaya perikanan sudah pernah berjalan selama satu tahun sepanjang 2022 sampai 2023. Ditjen Perikanan Budi Daya KKP bekerja sama dengan Fleming Fund, di bawah Department of Health and Social Care (DHSC) Inggris melaksanakan kegiatan resistensi anti mikroba pada kegiatan pembudidayaan ikan. Kerja sama tersebut memberikan manfaat signifikan pada penguatan laboratorium uji di Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang dimiliki KKP.
Selain itu, diskusi keduanya mengupas tentang rencana kerjasama pengembangan satelit dan pengolahan data untuk pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan. Serta modernisasi kapal penangkapan ikan di Indonesia.
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey mengapresiasi Pemerintah Indonesia sebagai negara terdepan yang mengembangkan neraca sumber daya laut. Pihaknya memastikan mendukung penuh penyelesaian inovasi teknologi tersebut.
Mengenai potensi pengembangan kerja sama di bidang budidaya perikanan, Jermey akan menindaklanjuti usulan itu. Menurutnya, Indonesia dan Inggris merupakan mitra strategis untuk mewujudkan tata kelola kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. (Viozzy)
-
Kemenperin Sasar Generasi Muda, Aditya Muhamad Bintang: Gen Z Jadi Penggerak Industri Indonesia Emas Kemenperin Sasar Generasi Muda, Aditya Muhamad Bintang: Gen Z Jadi Penggerak Industri Indonesia Emas
-
Di Silatnas, LPBKI MUI Serahkan Sertifikat Tashih Jam Tangan Pintar (Smart Watch) Taqwa Di Silatnas, LPBKI MUI Serahkan Sertifikat Tashih Jam Tangan Pintar (Smart Watch) Taqwa
-
Manchester United Keok dari Arsenal, Amorim Sebut Situasi Bola Mati Mengubah Segalanya Situasi bola mati jelas mengubah jalannya pertandingan
-
Jajaki Jalur Kerja Sama Baru, Indonesia - Thailand Perkuat Hubungan Bilateral Jajaki Jalur Kerja Sama Baru, Indonesia - Thailand Perkuat Hubungan Bilateral
-
Lewat Halal Summit dan Halal Expo Istanbul 2024, Indonesia Perkuat Posisi Industri Halal di Kancah Global Lewat Halal Summit dan Halal Expo Istanbul 2024, Indonesia Perkuat Posisi Industri Halal di Kancah Global