Jakarta, MERDEKANEWS - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membukukan kinerja keuangan yang sangat impresif pada kuartal II 2024. Per Juni 2024, laba bersih BSI mencapai Rp3,4 triliun, tumbuh 20,28% secara tahunan, menjadikan perseroan menorehkan pertumbuhan tertinggi di antara Top 10 bank di Indonesia.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan Perseroan berhasil menjaga kinerja keuangan dan bisnis secara sehat dan berkualitas sepanjang kuartal II tahun 2024, di tengah makroekonomi cukup menantang yang ditandai dengan naiknya suku bunga acuan seperti BI Rate yang naik ke level 6,25% pada awal kuartal II 2024 untuk mendukung stabilitas nilai rukar rupiah.
"Alhamdulillah, pertumbuhan BSI dalam berbagai indikator kunci, seperti aset, DPK, laba bersih, dan rasio CASA, merupakan yang tertinggi di industri perbankan nasional. Prestasi ini adalah bukti bahwa BSI sebagai bank syariah mampu bersaing dan unggul di tengah dinamika industri yang semakin kompetitif. Pertumbuhan yang konsisten di berbagai aspek ini juga mencerminkan solidnya kinerja BSI yang berkelanjutan,” kata Hery.
Hery menjelaskan capaian kinerja tersebut antara lain buah dari konsistensi manajemen menerapkan strategi bisnis perusahaan untuk fokus tumbuh sustain pada segmen ritel, konsumer dan UMKM baik dari sisi dana maupun pembiayaan. Saat ini komposisi dana murah mencapai 62,05%, sementara komposisi pembiayaan 71,73% berada di segmen ritel dan konsumer termasuk UMKM. Pada sisi lain baik dari sisi overhead cost maupun kualitas kredit terjaga dengan baik.
Lebih jauh Hery mengatakan bersyukur di tengah likuiditas yang ketat menyusul kenaikan suku bunga acuan, BSI masih dapat menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp296,70 triliun, naik 17,50%. Ditambah lagi, kinerja Tabungan naik 16,09% ke level Rp128,78 triliun di mana sekitar 39% atau Rp49,96 triliun merupakan tabungan Wadiah di mana perusahaan tidak memberikan bagi hasil sehingga dapat menjaga level cost of fund.
Likuiditas BSI bertumbuh juga seiring pertambahan nasabah yang per posisi Juni 2024 telah mencapai 20,46 juta. Solidnya likuiditas menopang kinerja pembiayaan BSI yang juga tumbuh di atas rerata industri perbankan nasional dengan kualitas yang terjaga. Per Juni 2024, pembiayaan BSI mencapai Rp257,39 triliun, tumbuh 15,99% yoy dengan NPF yang turun ke level 1,99% (gross) jauh membaik dibanding Juni 2023 sebesar 2,31%.
Kinerja pembiayaan ditopang oleh pembiayaan segmen ritel dan konsumer termasuk UMKM yang mencapai Rp184,61 triliun. Segmen wholesale mengomposisi 28,27% dengan outstanding Rp72,77 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa segmen ritel, konsumer dan UMKM memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan pembiayaan BSI, termasuk di produk gadai dan cicil emas. Sejalan dengan strategi pertumbuhan, pembiayaan emas BSI per posisi Juni 2024 mencapai Rp8,97 triliun, tumbuh 41,27% dengan NPF 0,07%.
Saat ini investasi emas cukup menarik minat termasuk generasi muda karena tergolong safe-haven dan kemampuannya untuk melindungi nilai aset dari inflasi. Pembiayaan cicil emas memiliki pertumbuhan signifikan mencapai 100,10% ke level Rp3,56 triliun, sementara gadai emas berada di level Rp5,41 triliun tumbuh 18,38%. ‘’Pembiayaan berbasis emas serta Tabungan emas saat ini telah dapat diakses secara digital melalui BSI Mobile,’’ ungkapnya.
Dengan kondisi likuiditas dan pembiayaan, sepanjang kuartal II 2024 pendapatan perusahaan ditopang oleh pendapatan margin dan bagi hasil yang naik 11,44% menjadi Rp12,08 triliun, serta pendapatan berbasis fee yang tumbuh 28,01% menjadi Rp2,48 triliun. Di sisi lain, rasio efisiensi (BOPO) turun dari 70,87% ke level 69,23%. Di sisi rasio profitabilitas ROE perusahaan membaik ke 17,88% naik dari 17,27% posisi Juni 2023.
Hery pun menegaskan, selain laba bersih, beberapa indikator kinerja juga mencatatkan pertumbuhan dobel digit dan menjadi yang tertinggi di antara Top 10 bank di Indonesia. Untuk aset, BSI mencatat pertumbuhan sebesar 15,10% yoy menjadi Rp360,85 triliun, dan ini sebagai pertumbuhan tertinggi. Pertumbuhan Dana pihak ketiga (DPK) BSI sebesar 17,50% yoy menjadikannya yang tertinggi pula di Top 10 Bank Indonesia.
Layanan Digital Semakin Diminati
Selain indikator kinerja tersebut, pada Juni 2024 jumlah pengguna BSI Mobile ikut pula melonjak 12,72% (ytd) menjadi 7,12 juta orang. Hingga periode tersebut BSI mobile mencatatkan jumlah transaksi sebanyak 247,32 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp298,82 triliun.
BSI juga agresif meningkatkan Merchant QRIS untuk transaksi pembayaran. Hingga Juni 2024, Jumlah merchant QRIS yang bekerjasama dengan BSI mencapai 358 ribu, naik 30,84%. Untuk menjangkau masyarakat yang berada di daerah yang belum terdapat layanan bank, BSI Agen siap melayani kebutuhan nasabah mulai dari tarik tunai, transfer dan juga pembayaran lainnya.
Hingga Juni 2024, jumlah BSI Agen mencapai 102 ribu di seluruh Indonesia yang mencatatkan volume transaksi sebesar 12,7 juta dengan nilai mencapai Rp26,89 triliun. Menjamurnya BSI Agen membuktikan bahwa minat masyarakat bertransaksi syariah meningkat yang berdampak positif untuk pembukaan lapangan kerja baru melalui profesi BSI Agen.
BSI Kian Fokus Pada Green Activity
BSI juga aktif dalam mengimplementasikan prinsip Environment, Social and Governance (ESG). Diantara pelaksanaan prinsip ESG adalah pembiayaan keuangan berkelanjutan mencapai mencapai Rp61,1 triliun yang didominasi oleh pembiayaan UMKM sebesar Rp47,7 triliun, sementara pembiayaan green sektor didominasi sektor eco-efficient product Rp6,2 triliun, proyek eco-green Rp5,9 triliun dan energi terbarukan Rp0,7 triliun.
Di sisi lain, salah satu implementasi aktivitas ini adalah penyediaan 50 titik mesin RVM (Reverse Vending Machine) di seluruh Indonesia. Inisiatif tersebut saat ini berdampak pada pengurangan emisi karbon sebanyak 176,5 ton CO2eq dan telah mendaur ulang sebanyak 33,3 ton limbah plastik.
Kontribusi BSI untuk Masyarakat
Kontribusi lainnya dari BSI bagi masyarakat terlihat pula dari program spiritual dan sosial perseroan hingga Juni 2024. Di mana BSI telah menghimpun ziswaf sebesar Rp545 Miliar untuk penyaluran manfaat di sektor ekonomi, pendidikan, kemanusiaan, kesehatan dan dakwah advokasi yang penyaluran tersebut bekerjasama dengan pihak ketiga.
Adapun total penerima manfaat bidang di bidang ekonomi sebanyak 8.000 orang, bidang pendidikan sekitar 20.000 penerima manfaat. Sementara penerima manfaat di bidang kemanusiaan sebanyak 1,3 juta orang. Untuk penerima manfaat di bidang kesehatan sebanyak 3.000 orang, bidang dakwah dan advokasi 13.000 orang.
Dukung Penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024
Di sisi lain, Hery juga menjelaskan bahwa BSI memberikan dukungan kuat pada penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) pada September 2024, khususnya yang dilaksanakan di Provinsi Aceh.
Selain sebagai Sponsor Platinum, BSI juga aktif meningkatkan layanan BSI di Bumi Serambi Mekah seperti penambahan mesin ATM, EDC, serta penyediaan uang kas. Khusus Aceh, dilakukan penambahan mesin ATM untuk mempermudah masyarakat menarik dana tunai sehingga total akan mencapai 910 unit ATM naik dari sekitar 795 posisi sebelum pelaksanaan PON.
Sementara EDC merchant akan bertambah menjadi 1.367 unit dari 987 unit. Untuk EDC BSI Agen akan bertambah menjadi 3.600 unit dari 3.121 unit. Penambahan juga dilakukan pada layanan laku pandai BSI Smart Agen menjadi sebanyak 18.000 dari 17.570 dan layanan QRIS menjadi 45.000 unit dari 43.774 unit. Sedangkan user register BSI Mobile ditargetkan meningkat menjadi 1 juta user dari posisi akhir Juli 2024 sebanyak 873.459 user yang terdaftar.
Hery menegaskan PON XXI Aceh-Sumut 2024 sebagai momen istimewa dan bersejarah, khususnya bagi masyarakat Aceh dan tentunya juga bagi BSI. Sebab, untuk pertama kalinya Aceh akan menjadi tuan rumah ajang multi-olahraga nasional dan BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia bertekad untuk mendukung suksesnya gelaran PON XXI.
“Bagi BSI, Aceh merupakan daerah yang sangat istimewa dan strategis. Tentu menjadi sebuah kehormatan bagi kami sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, untuk terus mengiringi pembangunan ekonomi di daerah Serambi Mekah ini. Salah satunya mendukung suksesnya penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024. Ini selaras dengan komitmen BSI menjadi energi bagi Serambi Mekah untuk membangun dan menciptakan ekonomi yang mandiri, serta mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin,” pungkas Hery (Viozzy)
-
ASDP dan BPH Migas Tingkatkan Pengawasan Distribusi BBM Subsidi di Pelabuhan Penyeberangan Surabaya ASDP dan BPH Migas Tingkatkan Pengawasan Distribusi BBM Subsidi di Pelabuhan Penyeberangan Surabaya
-
10 Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo, BRI Jadi BUMN dengan Setoran Dividen Terbesar ke Negara 10 Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo, BRI Jadi BUMN dengan Setoran Dividen Terbesar ke Negara
-
132 Juta Pengendara Roda Dua Masih Bisa Mengonsumsi BBM Bersubsidi ke depannya seluruh kendaraan roda dua atau motor di Indonesia masih akan bisa mengonsumsi BBM bersubsidi
-
Ojek Daring Tak Kena Pembatasan, Pertalite Hanya Bisa Dibeli Oleh yang Berhak Mendapat Subsidi Karena yang kena (pembatasan) saya, tetapi kalau ojek daring itu tidak kena