merdekanews.co
Senin, 12 Maret 2018 - 21:53 WIB

Indonesia dan Singapura Berbagi Keahlian E-Commerce Logistics

Kinanti Senja - merdekanews.co
Plt. Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Elen Setiadi

Jakarta, MERDEKANEWS - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bekerjasama dengan Temasek Foundation International Singapore, menyelenggarkan program Capacity Building dalam bidang E-commerce Logistics di Indonesia.

''Kerjasama ini merupakan bagian dari implementasi road map e-commerce. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditunjuk sebagai koordinator pelaksanaan program tersebut adalah PT Pos Indonesia (Persero),'' kata Plt. Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Elen Setiadi dalam workshop bertajuk ''Enabling Logistics and Supply Chain for E-Commerce'', Senin (12/3), di Jakarta.

Institusi dari Singapura yang akan bekerjasama dengan Pemerintah Republik Indonesia untuk berbagi best practices dan pengalaman di bidang e-commerce logistics adalah Singapore Cooperation Enterprise (SCE) dan Republic Polytechnic Singapore (RP).

''Kolaborasi ini akan berfokus pada bidang administrasi publik dan pendidikan yang terkait dengan e-commerce logistics,'' sambung Elen.

Ia pun menambahkan, sesuai roadmap e-commerce Indonesia, pemerintah juga perlu merevitalisasi PT Pos Indonesia (Persero) sebagai backbone e-commerce logistics.

''Tentu karena dengan jaringannya yang luas tersebar di seluruh pelosok Indonesia dan dukungan SDM yang tangguh menjadi potensi besar untuk mendukung e-commerce dan konektivitas logistik di Indonesia,'' terangnya.

Selain itu, isu yang tak kalah penting adalah tantangan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pemerintah perlu membantu produk-produk yang dihasilkan UMKM untuk memasuki pasar dunia melalui perdagangan online.

Dalam hal ini, pemerintah menugaskan PT Pos Indonesia (Persero), berkolaborasi dengan BUMN lainnya, yang secara kolektif bertindak sebagai agregator/konsolidator untuk produk UMKM, serta membantu produk mereka untuk masuk ke pasar luar negeri.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Pos Indonesia (Persero), Gilarsi Wahju Setijono menambahkan,''relevansi Pos Indonesia dan pemain lain di industri logistik bergantung pada apakah mampu mengatasi perubahan dan “disruption” di dalam industri.'' 

Menurutnya, kerjasama ini merupakan salah satu upaya penting untuk memainkan peran yang kuat dan memberikan pelayanan terbaik dalam logistik e-commerce. Melalui kerja sama ini, SDM PT Pos Indonesia (Persero) akan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang berharga.

Pada kesempatan ini, juga ada penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang mencakup dua program pengembangan kapasitas dalam e-commerce logistics yang didukung dana dari Temasek Foundation International.

MoU pertama tentang Capacity Buiding on E-Commerce Logistics in Indonesia ditandatangani antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia dan Singapore Cooperation Enterprise.

MoU kedua tentang Capacity Building for Technical Education in Supply Chain Management for ECommerce ditandatangani antara Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan Republic Polytechnic Singapore. 
  (Kinanti Senja)






  • Pemerintah Terus Upayakan Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Pemerintah Terus Upayakan Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Pembiayaan merupakan salah satu tantangan utama dalam membangun infrastruktur. Karena itu, menemukan skema dan sumber yang inovatif untuk melengkapi pembiayaan konservatif dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pun mutlak diperlukan.