
Ke Kota Mojokerto, Menteri PANRB Apresiasi Inovasi Penurunan Stunting
Mojokerto, MERDEKANEWS -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengunjungi Kota Mojokerto, Senin (6/2/2023).
Anas mengecek pelayanan publik hingga penanganan stunting di kota tersebut.
“Hari ini kita cek, kita lakukan monitoring dan evaluasi pelayanan publik. Tadi saya ke Mal Pelayanan Publik (MPP), lalu ketemu para kepala organisasi perangkat daerah. Kinerja Kota Mojokerto cukup impresif dalam beberapa tahun terakhir. Inovasinya juga terus tumbuh,” ujar Anas. Tampak hadir Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan jajaran Forkopimda setempat.
Di MPP, Anas mengecek beragam layanan. Ke depan, Anas mengajak Pemkot Mojokerto untuk terintegrasi dengan MPP Digital. “Kita ke depan sedang bikin MPP Digital, salah satu keunggulannya skema single-sign-on akan diterapkan pada semua lini pelayanan publik, di mana warga dapat mengakses sumber daya dalam semua layanan hanya dengan menggunakan satu akun pengguna saja. Sehingga lebih simpel dalam mengakses beragam layanan yang jumlahnya sangat banyak dan bersifat heterogen di Tanah Air,” tuturnya.
Anas juga mengecek program penurunan _stunting_ di kota tersebut. Permasalahan _stunting_ menjadi perhatian Presiden Jokowi. “Kami ditugasi Bapak Presiden untuk memperkuat tata kelola birokrasi penanganan _stunting_, termasuk dengan sentuhan digital. Itulah mengapa kini banyak daerah yang menerapkan skema digital dalam penanganan _stunting_, terutama untuk memonitor perkembangan anak,” ujar mantan kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut.
Secara nasional, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, prevalensi _stunting_ ditargetkan turun hingga 14 persen pada 2024; dari posisi 2022 sebesar 21,6 persen. Di Kota Mojokerto, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi _stunting_ per 2022 sebesar 8,4 persen, di bawah rata-rata nasional 21,6 persen dan Provinsi Jatim 19,2 persen.
“Capaian ini harus terus ditingkatkan. Perkuat kolaborasi, termasuk Forkopimda harus mengeroyok program _stunting_ dan kemiskinan bersama-sama,” ujar Anas.
Anas mengapresiasi inovasi Pemkot Mojokerto dalam program Gempa Genting (Segenggam Sampah Gawe stunting). Melalui program tersebut, warga bisa memanfaatkan sampah organik rumah tangga sebagai pakan maggot. Kemudian, hasil ternak maggot dijadikan pakan ikan yang dibudidayakan oleh warga. Hasil panen budidaya ikan tersebut kemudian disalurkan kepada warga yang memiliki balita stunting untuk dikonsumsi.
“Artinya ini bukan hanya berdampak ke penanganan stunting, tapi juga meningkatkan kualitas manajemen sampah di kota,” ujarnya.
-
Resmikan 12 MPP, Menteri Anas Dorong Pemda Optimalkan Fungsi Pelayanan Hadirnya MPP di sebelas provinsi ini diharapkan tidak hanya sebatas gedung yang bagus, namun dapat memberi pelayanan yang optimal dan berdampak kepada masyarakat
-
Pemerintah Rekrut 572.496 ASN 2023, Menteri PANRB: Dioptimalkan untuk Penanganan Tenaga nonASN Alokasi formasi CASN untuk pemerintah pusat terinci sebanyak 28.903 untuk CPNS dan 49.959 untuk PPPK
-
Menteri PANRB Minta Birokrasi Harus Berdampak Turunkan Stunting Kerja birokrasi tidak boleh hanya sibuk di urusan administrasi, tetapi harus memberikan perubahan nyata di masyarakat
-
Tenaga Honorer Dihapus, Muncul Wacana PPPK Paruh Waktu, Penting Nggak Sih? Pekerja part time lebih cocok di perusahaan swasta dan BUMN
-
Pesan Tegas Menteri Azwar Anas untuk ASN Terkait Birokrasi: Jangan Ribet dan Berbelit! Selain memangkas birokrasi yang panjang dan berbelit, Anas juga menyampaikan dua langkah lainnya yang dapat dilakukan ASN dan pemerintah-pemerintah daerah