merdekanews.co
Kamis, 26 Januari 2023 - 18:33 WIB

KKP Kukuhkan Profesor Vokasi KP Perdana

Yani - merdekanews.co
Menteri Trenggono pada sambutannya di acara pengukuhan guru besar tersebut, Kamis (26/1), di Politeknik AUP, Jakarta Selatan.

Jakarta, MERDEKANEWS -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengukuhkan guru besar (profesor) pendidikan vokasi lingkup KKP untuk pertama kalinya.

Terdapat dua guru besar dari Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP), salah satu satuan pendidikan tinggi KKP di bawah Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), yang dikukuhkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

"Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Taala atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat menyelenggarakan pengukuhan Guru Besar-Profesor Vokasi Politeknik Ahli Usaha Perikanan yang merupakan Profesor Vokasi Pertama di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan," ujar Menteri Trenggono pada sambutannya di acara pengukuhan guru besar tersebut, Kamis (26/1), di Politeknik AUP, Jakarta Selatan.

Profesor yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Ir. Azam Bachur Zaidy, M.S, sebagai guru besar dalam Bidang Ilmu Budidaya Perikanan dan Prof. Dr. Sinung Rahardjo, A.Pi., M.Si, sebagai guru besar dalam Bidang Ilmu Sumber Daya Perairan.

"Dua-duanya merupakan bagian dari penterjemahan visi KKP untuk menuju Indonesia sebagai trigger ekonomi biru. Jadi bagaimana kita mengimplementasikan wilayah Indonesia yang terdiri dari kepulauan. Ini kita bicaranya ekologis sebagai panglima. Kalau ekologis sebagai panglima ekonomi mengikuti. Jadi bukan ekonominya dulu, baru ekologinya, sudah pasti rusak, sudah banyak contoh yang kita lihat," tutur Menteri Trenggono.

"Kita menjadi panglima terdepan dalam hal ini khususnya di lingkungan laut dan kita punya kontribusi, punya tantangan kontribusi yang paling besar dalam penyediaan protein yang terus meningkat. Diperkirakan tahun 2050 akan meningkat sampai 70% protein dunia, sementara manusia terus tumbuh dan daya dukung alam juga semakin sempit," lanjutnya.

Menurutnya, hal yang harus dijaga supaya terjadi keseimbangan dan keberlanjutan produksi untuk memenuhi kebutuhan protein umat manusia, KKP mempunyai lima program strategi implementasi kebijakan Ekonomi Biru. Pertama, perluasan kawasan konservasi dengan target 30 % dari luas wilayah perairan Indonesia. Kedua, kebijakan penangkapan ikan secara terukur berbasis kuota. Ketiga, pembangunan budidaya berkelanjutan di pesisir, laut dan darat. Keempat, pengelolaan keberlanjutan pesisir dan pulau-pulau kecil. Keilma, penanganan sampah plastik di laut  melalui program Bulan Cinta Laut.

Selain itu, Menteri Trenggono meminta BRSDM untuk terus menguatkan Sumber Daya Manusia yang unggul dengan program percepatan guru besar sejalan dengan tranfsormasi pendidikan yang dilakukan menuju Ocean Institute of Indonesia (OII) sebagai bentuk keseriusan untuk pengembangan keilmuwan akademik, vokasi, dan teknologi terapan kelautan dan perikanan.

"Jujur saya terharu dan saya bangga sekali adanya sebuah awal dari cita-cita besar adanya satu penyatuan dari pendidikan vokasi dibarengi dengan hadirnya nanti jurusan sains yang akan berkombinasi ke depan yang namanya Ocean Institute of Indonesia. Mudah-mudahan itu dapat segera terwujud dengan didukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ungkapnya.

"Mudah-mudahan dalam masa saya itu Ocean Institute of Indonesia akan terlahir dan juga para profesor akan terlahir dalam satu tahun ini lebih banyak lagi sesuai dengan bidang-bidangnya," tambah Menteri Trenggono.

Sementara itu, dilaporkan Direktur Politeknik AUP Muhammad Hery Riyadi Alauddin, dua guru besar yang dikukuhkan merupakan dosen dalam Jabatan Fungsional Lektor Kepala (Associate Professor) yang diusulkan pada 2022. Pada 2023, pihaknya telah mengusulkan kembali enam Dosen Lektor Kepala ke jenjang guru besar yang meliputi bidang penangkapan ikan, pengolahan hasil perikanan, sumber daya perairan, dan budidaya perikanan.

"Dengan adanya guru besar / profesor vokasi di Politeknik Ahli Usaha Perikanan akan memberikan penguatan mutu Pendidikan dalam menghasilkan  Sumber Daya Manusia Unggul dalam bidang kelautan dan perikanan. Selain itu, sebagai Langkah awal dalam upaya Percepatan Pembukaan Program Doktor Terapan di Politeknik Ahli Usaha Perikanan untuk menuju Akreditasi Unggul di Tahun 2024 baik Program Studi maupun Institusi. Tentunya dengan komitmen, semangat, jiwa optimis dan produktif yang tertanam dalam diri seluruh Civitas Akademika Politeknik Ahli Usaha Perikanan dapat mewujudkan cita-cita yang mulia ini," ungkap Hery.

Selain mengukuhkan guru besar, Menteri Trenggono pada kesempatan tersebut juga melantik 2.394 orang taruna baru pendidikan tinggi lingkup KKP Tahun Akademik 2022/2023 secara hybrid, didampingi Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta. Para taruna yang dilantik, menurutnya, merupakan putra-putri terbaik bangsa Indonesia sebagai generasi penerus untuk membangun sektor kelautan dan perikanan.

(Yani)