Palembang, MERDEKANEWS - Masih ingat sengketa tanah seluas 405 hektar antara warga kelurahan Sukomulyo dan Srimulyo, Sematang Borang, Kota Palembang? Ternyata, mereka melawan pengusaha besar.
Adalah H Halim, pengusaha kondang asal Palembang yang berseteru dengan sedikitnya 8 ribu kepala keluarga (KK) dari dua kelurahan, memperebutkan lahan seluas 405 hektar. Di Palembang, Halim dikenal sebagai pengusaha kelapa sawit dan karet. Saat ini, Halim menjabat direktur utama PT Sentosa Mulia Bahagia (SMB).
Berdasarkan catatan Walhi Sumatera Selatan, areal perkebunan PT SMB di Kabupaten Musi Bangyuasin (Muba) mencapai ribuan hektar. Termasuk yang melahap kawasan Hutan Suaka Margasatwa Bentayan. Alhasil, kerusakan hutan terjadi secara luar biasa.
Kalau bicara soal kekayaannya jelas seabrek-abrek. H Halim dikenal hobi membangun rumah. Di kalangan warga Kota Palembang, H Halim dikenal dermawan dan religius. Dari setiap pendapatan dari sawit dan karet disisihkan sebagian untuk kegiatan sosial dan keagamaan.
Saat kampanye Pilpres 2014, rumah H Halim di Jalan M Isa, Palembang, sontak ramai. Ternyata, dirinya kedatangan tamu istimewa yakni Prabowo Subianto.
Dalam acara itu, Halim sempat memasangkan ikat kepala, Tanjung Rumpak, serta kain songket pria khas Palembang kepada Prabowo. Jelas-jelas, pembina Keluarga Besar Kerukunan Keluarga Palembang (KKP) mendukung capres bernomor urut satu itu.
Sayangnya, nama baik tokoh masyarakat Palembang itu, sedikit tercoreng pada September 2017. Kala itu, ratusan warga dari Kelurahan Srimulyo dan Sukomulyo memblokade jalan masuk. Mereka menolak petugas BPN dikawal aparat kepolisian yang sedianya akan mengukur tanah yang diklaim milik H Halim.
Masalah ini, sudah pernah disampaikan warga ke DPRD Kota Palembang pada Agustus 2016. Kala itu, Erwin Madjid, Ketua Gerakan Masrakat Sumatera Selatan (Gemass) yang mendampingi warga melapor ke DPRD.
Erwin menyebut H Halim sudah mencaplok tanah milik warga. Padahal, tanah tersebut sudah dimiliki warga sejak zaman nenek moyang mereka. “Dasar warga atas tanah tersebut adalah Surat Camat, Notaris, bahkan warga sudah ada yang memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) dari Badan Pertanahan Nasional,” kata Erwin.
#PrabowoSubianto#SengketaTanah#Palembang#
(setyaki purnomo)
-
Menteri Anas Apresiasi Reformasi Tata Kelola Pertanahan dan Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) berperan penting dalam peningkatan investasi melalui peningkatan kepastian hak pertanahan kepada masyarakat
-
Sri Mulyani: Kerja ATR/BPN Tentukan Reputasi Indonesia di Seluruh Dunia Kerja dari ATR/BPN akan menentukan reputasi Indonesia di seluruh dunia. Saya ingin ATR/BPN juga membuat reputasi yang hebat di seluruh dunia
-
Mentan Amran Dorong Kemen ATR/BPN Beri Legalitas Jutaan Hektar Sawah Indonesia Pertanian di era bapak Presiden Jokowi pernah swasembada, dan itu capaian terbaik kita selama merdeka. Karena itu sekali lagi, saya berharap jutaan hektare lahan yang kita bangun ini mendapat sertifikat secara cepat
-
Selain Kartika Wirjoatmodjo, Dua Nama Ini Kandidat Kuat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo? Dua nama tersebut diungkap Prabowo merespons pertanyaan dari awak media
-
Prabowo: Program Food Estate Penting untuk Kemandirian Pangan Tapi Dihina Kaum Intelektual program food estate begitu penting untuk kemandirian pangan. Namun, masih banyak kaum intelektual di Indonesia yang justru menghina konsep food estate