merdekanews.co
Jumat, 23 Desember 2022 - 21:55 WIB

Menteri PPPA Apresiasi Program Pemberdayaan Perempuan Penyintas Kekerasan di Bali

Deka - merdekanews.co
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga secara resmi menutup program bantuan pemberdayaan ekonomi perempuan dan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Bangli, Bali.

Bali, MERDEKANEWS -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga secara resmi menutup program bantuan pemberdayaan ekonomi perempuan dan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Bangli, Bali.

Program ini diperuntukkan bagi para perempuan penyintas kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Apresiasi saya sampaikan kepada BenihBaik.com dan Indozone yang berkolaborasi dengan PLN Peduli karena telah menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan ekonomi perempuan khususnya di wilayah Bali, terkhusus lagi di 4 kabupaten yaitu, Denpasar, Badung, Tabanan, dan Bangli. Kegiatan pemberdayaan perempuan ini penting karena ketika kita bicara masalah kekerasan, ini adalah isu yang sangat memprihatinkan. Kekerasan adalah fenomena gunung es, sejatinya banyak kasus-kasus yang tidak terlaporkan," ujar Menteri PPPA, Jumat (23/12).

Ke depan, Menteri PPPA mengharapkan adanya komunikasi intens guna membangun sinergi dan kolaborasi terkait pemberdayaan perempuan, khususnya di bidang kewirausahaan.

"Kalau kita bicara masalah pemberdayaan perempuan, dari 65,5 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, 64 juta di antaranya usaha mikro dan 60 persennya dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Pendampingan UMKM didampingi oleh 16 Kementerian/Lembaga, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun demikian, pendampingan kepada para penyintas kekerasan inilah yang perlu kita gotong royongkan ke depan," tutur Menteri PPPA.

Lebih lanjut, Menteri PPPA menegaskan pentingnya konsep hulu hilir dalam memberikan pendampingan pemberdayaan ekonomi bagi para penyintas kekerasan. "Tidak hanya diberdayakan, tentunya ke depan harus dikawal berkaitan dengan pasar dan lain sebagainya," kata Menteri PPPA.

Program bantuan pemberdayaan ekonomi perempuan dan pemberdayaan masyarakat ini terdiri atas pelatihan keterampilan produk ekonomi kreatif aksesoris dan kuliner; pelatihan keterampilan pembuatan produk dupa dan bantuan modal usaha; dan pelatihan paralegal untuk memperluas akses pendampingan bagi korban kekerasan.

Direktur Keuangan PLN, Shinthya Roesly berharap program kolaborasi BenihBaik.com dan Indozone yang didukung oleh PLN tersebut dapat memberikan manfaat dan menjadi role model bagi wilayah lainnya.

"Outcome dari program ini para perempuan penyintas kekerasan seksual dan KDRT memiliki kepercayaan diri bahwa mereka bisa bangkit dan mengambil alih kendali perekonomian mereka sendiri," ujar Shinthya.

Dalam kesempatan yang sama, CEO dan Founder BenihBaik.com, Andy F. Noya mengatakan, perempuan memiliki peranan penting tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga keluarga, lingkungan, bahkan negara.

"Ketika perempuan berdaya, maka Indonesia saya yakin akan sejahtera. Melalui program pelatihan dan pemberdayaan yang diselenggarakan ini, tentu kita semua yakin bahwa banyak perempuan di Bali yang akan mampu memberdayakan dirinya dan mampu mandiri secara finansial maupun emosional," pungkas Andy.

(Deka)