merdekanews.co
Rabu, 07 Desember 2022 - 20:21 WIB

Antisipasi Kepadatan Penyeberangan Jelang Nataru, Ditjen Hubdat Gelar Rapat Koordinasi

Hadi Siswo - merdekanews.co
Dalam rangka mempersiapkan Angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bersama dengan Korps Lalu Lintas Polri menggelar Rapat Rencana Operasi Periode Nataru pada Lintas Penyeberangan Merak-Bakauheni dengan lintas instansi terkait pada Rabu, (07/12) di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten.

Merak, MERDEKANEWS -- Dalam rangka mempersiapkan Angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bersama dengan Korps Lalu Lintas Polri menggelar Rapat Rencana Operasi Periode Nataru pada Lintas Penyeberangan Merak-Bakauheni dengan lintas instansi terkait pada Rabu, (07/12) di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten.

“Tujuan kami ke sini untuk memastikan kesiapan Nataru dan Alhamdulillah hal tersebut sudah disiapkan oleh Polda Lampung, Polda Banten, dan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam mengantisipasi pergerakan masyarakat kita saat Nataru. Saya mengimbau masyarakat yang menggunakan penyeberangan di Merak- Bakauheni, ikuti aturan dalam berkendaraan yang nanti akan diatur petugas di jalan karena prinsipnya petugas kami mengatur untuk keselamatan masyarakat,” demikian disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno saat kegiatan tersebut.

Dalam rapat tersebut Dirjen Hendro memaparkan prediksi puncak mudik/balik terdiri dari 2 sesi yaitu posisi puncak arus mudik pertama pada tanggal 23/24 Desember 2022 dan untuk puncak arus balik pertama pada tanggal 25/26 Desember 2022. Sedangkan puncak arus mudik kedua tanggal 30/31 Desember 2022 dan puncak arus balik kedua diperkirakan terjadi tanggal 1/2 Januari 2023.

Secara umum, Ditjen Hubdat melakukan pantauan wilayah Bidang Angkutan Penyeberangan di 11 lintasan yaitu:

1. Merak - Bakauheni
2. Ketapang - Gilimanuk
3. Padangbai - Lembar
4. Kayangan - Pototano
5. Ajibata - Ambarita
6. Tanjung Api-Api - Tanjung Kelian
7. Sibolga - Nias
8. Bajoe - Kolaka
9. Bitung - Ternate
10. Kupang - Rote
11. Hanimua - Waipirit

Kondisi angkutan penyeberangan pada 11 lintasan yang dipantau tersebut pada periode Nataru 2019 dibandingkan dengan periode Nataru 2021 lalu, yakni terdapat penurunan penumpang dan total kendaraan, namun pada kendaraan truk mengalami kenaikan.

“Pada pergerakan penumpang periode Nataru 2019 terdapat 3.461.092 orang, sementara periode Nataru 2021 terdapat 1.873.379 orang, dengan demikian secara keseluruhan pada 11 lintasan tersebut terjadi penurunan penumpang sebesar 46%. Sedangkan total kendaraan pada Nataru 2019 terdapat 775.644 unit, sementara pada Nataru 2021 sebanyak 515.582 unit, dengan demikian terjadi penurunan sebesar 34%. Untuk kendaraan truk, justru terjadi kenaikan 9% di mana pada tahun 2019 terdapat 152. 566 unit dan pada tahun 2021 sebanyak 165.639 unit,” kata Dirjen Hendro.

Lebih lanjut lagi, ia menjabarkan bahwa, "Walaupun secara total kendaraan mengalami penurunan faktanya untuk pergerakan dan perpindahan logistik pada masa Nataru 2021/2022 tetap terdistribusi dengan baik, dibuktikan dengan adanya kenaikan pada kendaraan truk di 5 (lima) lintas pantauan yaitu Merak-Bakauheni, Kayangan-Pototano, Tj. Api-Tj. Kelian, Bitung-Ternate dan Ajibata-Ambarita," tambahnya.

Adapun prediksi pergerakan penumpang dan kendaraan pada Periode Nataru 2022 rata-rata naik sebesar 7% dari realisasi Nataru 2021 dengan rincian:
1. Penumpang (naik sebesar 7%)
a. realisasi 2021 : 1.873.379 org
b. prediksi 2022 : 2.004.516 org

2. Total Kendaraan (naik sebesar 7%)
a. realisasi 2021 : 515.582 unit
b. prediksi 2022 : 551.673 unit

Dirjen Hendro juga mengimbau bagi masyarakat yang akan menggunakan kapal penyeberangan untuk membeli tiket menggunakan aplikasi Ferizy.

"Jadi tidak ada penjualan tiket di pelabuhan. Masyarakat yang datang ke pelabuhan sudah membawa tiket dari tempat asalnya dengan harapan dapat memperlancar proses penyeberangan ke Pelabuhan Merak maupun ke Pelabuhan Bakauheni," jelas Hendro.

Sementara itu, Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi dalam kesempatan yang sama mengatakan agar merencanakan perjalanannya dengan baik demi kelancaran proses penyeberangan.

"Kalau berangkatnya direncanakan dengan baik, antrian tersebut tidak terjadi. Kalaupun ada itu menunggu kapal, tapi sepanjang kapalnya ada, pelabuhannya dioptimalkan dan antriannya tertib maka akan makin cepat," ujar Firman.

Pada lintas penyeberangan Merak-Bakauheni, untuk melayani masyarakat yang akan menyeberang pada periode Nataru telah disiapkan dermaga sejumlah 7 pasang dengan jenis ¬_moveable bridge_.  Selain itu, terdapat 62 unit kapal yang siap beroperasi, 58 unit diantaranya telah dilakukan _rampcheck_ oleh BPTD.

Guna mengantisipasi puncak kepadatan periode Nataru mendatang, berkaca dari Angkutan Lebaran 2022, telah disiapkan sejumlah langkah strategis diantaranya dengan mengoptimalkan pola operasi kapal melalui skema normal, padat, dan sangat padat juga pendistribusian kendaraan serta mengoperasikan kapal-kapal berkapasitas besar jika terjadi lonjakan penumpang. Di samping itu, juga dilakukan sosialisasi secara masif terkait pembelian tiket dan penertiban agen-agen penjualan ferizy di sekitar area pelabuhan.

Turut hadir dalam kegiatan ini yaitu Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan (TSDP) Junaidi, Direktur Prasarana Transportasi Jalan Popik Montanasyah, Direktur Lalu Lintas Transportasi Jalan Cucu Mulyana, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi, Dirlantas Polda Banten Kombes Pol Budi Mulyanto, Dirlantas Polda Lampung Kombes Pol Medyanta, serta perwakilan sejumlah instansi seperti BMKG, KKP, dan TNI AL. 

(Hadi Siswo)