merdekanews.co
Senin, 05 Februari 2018 - 14:20 WIB

Industri Manufaktur Seret, 3 Tahun Ekonomi Jokowi Macet di Level 5 Persen

Setyaki Purnomo - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS - Tiga tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, pertumbuhan ekonomi nasional terlihat macet di level 5%. Terbaru, rilis BPS untuk pertumbuhan 2017 hanya 5,07%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto, mengungkapkan, stagnasi pertumbuhan ekonomi di level 5%, lantaran penopang pertumbuhan yakni industri manufaktur, konstruksi, perdagangan dan pertanian, tidak tumbuh secara maksimal. "Intinya sumber pertumbuhan ekonomi tidak bergerak sejak tiga tahun terakhir yaitu dari (sektor) industri," kata Kecuk di Kantornya, Jakarta, Senin (5/2/2018).

Kecuk menjabarkan, sepanjang 2017, industri pengelolaan (manufaktur) hanya tumbuh 0,91%, kontruksi 0,67%, perdagangan 0,59%, dan pertanian terendah 0,49%.

Capaian ini jelas-jelas tak mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di 2017. Alhasil, target pertumbuhan sesuai APBN-P 2017 5,2% menjadi kandas. "Kalau bisa mempertahankan dan ditingkatkan, karena yang menyerap tenaga kerja adalah industri," kata Kecuk.

Kalau sektor industri terbilang tak gemilang, kata Kecuk, perekonomian masih tertolong sektor investasi. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kuartal IV-2017, realisasi investasi mencapai Rp179,6 triliun. Atau naik 1,7% (q-to- q) dan 12,7% (yoy).

Tak hanya itu, maju pesatnya sektor pariwisata berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Pada triwulan IV-2017, misalnya, terdapat 2,87 juta kunjungan atau turun 17,94% (q-to-q) dan 2,71% (yoy).

Sementara, nilai ekspor di triwulan IV-2017 mencapai US$45,35 miliar, atau naik 4,5% (q-to-q) dan naik 13,16% (yoy). Di sisi lain, impor barang Indonesia pada triwulan IV 2017 mencapai US$44,41 miliar atau naik sebesar 10,53% (q-to-q) dan naik 20,15% (yoy).
    

  (Setyaki Purnomo)