merdekanews.co
Sabtu, 03 Februari 2018 - 12:28 WIB

Soal Pertumbuhan Ekonomi 2017, Bos BI Mendahului BPS (Tak Biasanya)

Alisya Purwanti - merdekanews.co
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus DW Martowardojo

Jakarta, MERDEKANEWS - Bank Indonesia (BI) memerkirakan pertumbuhan ekonomi 2017 mencapai 5,1%. Prediksi ini mendahului Badan Pusat Statistik yang akan merilisnya pada 5 Februari ini.

Gubernur BI, Agus Martowardojo yang sebentar lagi pensiun, mengklaim bahwa pertumbuhan ekonomi 2017 mencapai 5,1% secara tahun ke tahun (year on year/yoy). Angka ini lebih tinggi ketimbang 2016 yang mencapai 5,02% (yoy).

Kalau benar ramalan BI ini, menunjukkan bahwa pemulihan perekonomian terus berlanjut, setelah melewati fase perlambatan. "Bahwa tren pertumbuhan tiga tahun ini adalah pemulihan," ujar Agus.

Kata mantan menteri keuangan era SBY ini, pertumbuhan ekonomi 2017 dibarengi dengan meningkatnya ketahahan fundamental perekonomian. Hal itu terlihat dari inflasi yang terjaga di 3,61% (yoy), surplus neraca pembayaran yang berlanjut menjadi US$11 miliar dan stabilitas kurs rupiah yang terjaga.

"Kita juga lihat defisit transaksi berjalan 2017 di 17 miliar dolar AS. Jadi defisit transaksi berjalan 2017 ada di bawah dua persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 1,8 persen PDB," ujar Agus.

Jika proyeksi Bank Sentral tepat, maka pertumbuhan ekonomi kembali menanjak setelah tumbuh hanya 5,02% pada 2014, kemudian turun menjadi 4,79% pada 2015 dan naik lagi 5,02% di 2016. Namun demikian, capaian ini masih di bawah angka pertumbuhan sebelum 2013, yang berada di level 6%. Menariknya, BI biasanya mengumumkan capaian pertumbuhan setelah BPS. Namun, kali ini tidak.

Di tempat terpisah, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Persero (Persero) Tbk, Anton Gunawan mengatakan, realisasi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% masih jauh dari cukup untuk mencapai target pemerintah sebesar 8% di 2019. Serta kuantitatif Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita sebesar Rp71,97 juta.

Indonesia, kata Anton, masih perlu mengoptimalkan sektor-sektor produktif seperti industri manufaktur yang kontribusinya menyusut terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) per kuartal III 2017.

#BPS#AgusMarto#BankIndonesia#Ekonomi2017#

  (Alisya Purwanti)