merdekanews.co
Senin, 16 Mei 2022 - 17:23 WIB

Oleh : Akhmad Sujadi Pemerhati masalah Sosial, Transportasi dan Politik

Duet ET-Puan Pada Pilpres 2024

### - merdekanews.co
Penulis: Akhmad Sujadi Pemerhati masalah Sosial, Transportasi dan Politik.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan tanggal 14 Februari 2024 sebagai hari pencoblosan Pemihan Umum (Pemilu)  serentak untuk memilih anggota DPR, DPRD Tingakt I, DPRD Tingkat II, Gubernur, Bupati,  Walikota dan memilih Presiden untuk periode 2024-2029. 

Sejak ditetapkan, tahapan Pemilu sudah dimulai. Dari sederet acara nasional menuju Pemilu, yang paling krusial dan memberikan perhatian besar adalah masalah Pemilihan Presiden (Pilpres) untuk menggantikan posisi Presiden Jokowi yang akan habis masa baktinya pada 2024.

Sungguh sangat negarawan ketika Presiden Jokowi telah menyaring dan menyiapkan para kader pemimpin negeri ini tanpa pandang partai dengan memasukkan beberapa putra-putri terbaik  bangsa masuk dalam kabinetnya sebagai tempat pembelajaran  utuk memimpin Indonesia di masa mendatang.

Sebagai negarawan Jokowi telah mengesamping ego dan rivalitas saat Pilpres. Beliau mengangkat mantan lawan politiknya Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra sebagai Menteri Pertahanan.

Menempatkan Erick Thohir (ET), profesional yang namanya mencuat berkat keberhasilanya dalam menyelenggarakan Sea Games 2018, sebagai  Menteri BUMN.
Selanjutnya Sandiaga Uno, mantan calon Wakil Presiden pasangan Prabowo sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Lalu Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Erlangga Hartato yang juga ketua Umum Partai Golkar.

Sebagai kepala negara, Jokowi menyiapkan kader bangsa dengan menempatkan mereka sebagai menteri tentu sangat membantu meningkatkan wawasan, sklill dan praktek bernegara para calon pemimpin negara dalam melayani masyarakat melalui kementerian yang mereka pimpin.

Sejauh ini kinerja keempat menteri tersebut cukup moncer, mereka layak bersaing menjadi pemimpin bangsa.

Bagi ketua partai yang menduduki posisi menteri, mereka   memiliki kekuasaan untuk mencalonkan diri atau mencalonkan orang lain. Ada 2 menteri  yang bisa  mencalonkan diri sebagai Presiden yaitu Menko Perekonomian Erlangga Hartato, Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra.

Sedangkan 2 menteri lainnya ET dan Sandiaga Uno bukan ketua partai sehingga harus menunggu dipinang oleh partai yang kelak akan mengusungnya.

Sejauh ini hasil survey dari lembaga yang kompeten,  elektabilitas Prabowo Subianto cukup tinggi, nama Parbowo terus bersaing dengan Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa,  Ketua Partai Demokrat AHY, Ketua Partai Golkar Erlangga Hartarto, Ketua DPR Puan Maharani dan Erick Thohir, mereka merupakan deretan nama yang mengemuka di survey dengan tingkat elektabilitas  bervariasi.

Duet ET-Puan
Lembaga survey belum memaparkan simulasi-simulasi bervariasi yang lebih memberikan alternative calon presiden secara komprehensif.

Saat ini yang sudah dipasang-pasangkan Prabowo-Puan. Prabowo-AHY. Prabowo-Kofifah. Juga dipasangkan pula Anies-AHY, Anies-Kofifah, semua telah dicoba, namun ada yang terlewat, kader potensial duet ET-Puan.


Kenapa ET-Puan ? apa prestasi mereka?

ET memahami ekonomi, olah raga, politik global, hubungan internasional yang baik dan juga pergaulan global. Sebagai mantan pemilik klub sepak bola Inter Milan (Liga Italia) tentu memiliki wawasan global sangat tinggi.

Kemampuanya melakukan holding BUMN, menyelesaikan BUMN Asuransi Jiwa Sraya dan Asabri yang dikorupsi dengan holding telah menyelamatkan para nasabah dan aset perseroan.

Tidak hanya itu, ET juga sedang menyelesaikan masalah Guruda Indonesia yang pada awal ET menjadi Menteri BUMN, Garuda sempat heboh ketika pesawat yang baru tiba dari Inggris diisi Harley Davidson yang setelah diusut barang tersebut masuk tanpa dokumen dan milik petinggi Garuda saat itu.

Berawal dari bersih-barsih Garuda dan  bersih-bersih perusahaan Asuransi BUMN,  ET menerapkan budaya baru bagi seluruh BUMN, yaitu AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).

Sebelumnya dari 114 BUMN, setiap BUMN memiliki budaya perusahaan sendiri-sendiri yang tentunnya berbeda-beda. Guna membangun spirit dan memberikan nilai bagi BUMN sebagai perusahaan negara, ET mencanangkan AKHLAK sebagai  nilai-nilai baru dalam mengelola perusahaan BUMN.

Tak pernah berhenti membenahi BUMN, ET juga menjadikan BUMN sebagai  pusat membangun kader-kader pemimpin bangsa, pemimpin muda dan keterwakilan perempuan dalam Direksi BUMN untuk menjadi kader pemimpin BUMN dan pemimpin bangsa di masa mendatang.

Pola pengkaderan dengan budaya perusahaan AKHLAK bagi seluruh BUMN menjadikan BUMN mampu menyelenggarakan penugasan negara, menjadi agen pembangunan dan sebagai sarana mencari laba bagi negara secara transparan.


Puan Maharani

Puan Maharani, seorang tokoh wanita masa kini. Tak terlalu agresif memang, namun pengurus DPP PDIP ini merupakan ketua DPR.

Dia ketua DPR termuda. Ia terpilih karena Puan menjadi anggota DPR dengan pemilih terbanyak pada Pemilu 2019 lalu. Puan yang mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah V.

Seperti dialnsir dari KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan 575 calon legislatif terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024. Penetapan dilakukan melalui rapat pleno terbuka di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8/2019).

Puan menempati urutan pertama  daftar 10 caleg DPR RI yang mendapat suara terbanyak pada pemilu 2019.  Puan  mencalonkan diri untuk daerah pemilihan Jawa Tengah V dan memperoleh sebanyak 404.034 suara.

Hasil itu membuat Puan menjadi caleg dengan suara terbesar pada Pemilu 2019. Selain populer karena merupakan putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Puan juga saat ini masih menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Ia juga pernah beberapa kali terpilih sebagai anggota DPP.

Atas keberhasilan itu Puan diangkat menjadi Ketua DPR periode 2019-2024.
Prestasi Puan sebagai Menko PMK 2014-2019  dan Ketua DPR 2019-2024 bagi seorang wanita tentu bukan prestasi remeh temeh, karena itu Puan layak mendapat tempat sebagai calon presiden/wakil presiden  pada Pemilu 2024 mendatang.

Dari kader PDIP memang nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranomo santer mengemuka, namun kalau PDIP tidak memilih Ganjar sebagai calon presiden, tentu elektabilitas Ganjar Pranowo sia-sia. Meskipun elektabilitas tinggi bila tidak ada kendaraannya sulit mendapat tempat untuk diusung menjadi Capres.

PDIP tentu akan menjagokan Puan sebagai Capres ketimbang Ganjar. Putri Megawati dan cucu  Soekarno ini memang layak. Kesempatan terbaik bagi Puan adalah pada Pilpres 2024, mumpung Bu Mega masih memegang kuasa partai, semua kader PDIP di pusat dan daerah akan ikut, mendukung Puan sebagai jagoanya.

Lalu dengan siapa Puan akan berduet ? pada awalnya nama Prabowo-Puan sempat mencuat. Keduanya sudah mulai PDKT, saat silaturahmi lebaran,  Prabowo, Megawati dan Puan terlihat sangat akrab, bahkan mereka mereka swafoto bersama.

Meskipun demikian, apakah duet PDIP-Gerindra akan terlaksana? Masih teka teki, semua masih mungkin.

Ada pandangan, pendapat dan gagasan menduetkan ET-Puan. Meskipun ET saat ini tidak memiliki partai sebagai kendaraan politik, kapasitas dan kinerja ET berkiprah sebagai Menteri BUMN layak menjadi pertimbangan untuk diajukan sebagai Capres, pasanganya Puan Maharani.

Mungkinkah terwujud? Sangat mungkin. Mungkinkah menang. Semoga. ****


 

(###)