
JAKARTA, MerdekaNews – Beredarnya beberapa nama anggota DPR, elit parpol hingga mantan menteri yang disebut-sebut menjadi pelanggan Alexis menjadi bola liar.
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mendesak manajemen Alexis segera membuka rekaman CCTV atau nama-nama pelanggan hotel yang diduga menyediakan fasilitas pijat dan spa plus-plus.
Dia menyatakan, dibukanya CCTV agar tidak terjadi fitnah. Seperti diketahui, seorang cewek yang mengaku mantan karyawan Alexis telah membuka beberapa nama politisi, anggota DPR, artis hingga mantan menteri yang pernah datang ke Surga Jakarta.
“Sebaiknya buka saja agar tidak ada fitnah. Biar ketahuan mana yang munafik mana yang tidak,” terang politisi dari PAN ini kepada wartawan di Gedung DPR, Rabu
Sementara Alexis enggan membuka CCTV. "Kami apa haknya? Saya rasa itu berlebihan. Nggak mungkin lah dengan alasan apapun mengungkap," ujar Legal & Corporate Affair Alexis Group Lina Novita seperti dikutip dari detikcom, Rabu (1/11/2017).
Lina menegaskan, data-data seluruh pengunjung yang datang ke Alexis tidak mungkin mereka ungkap. Sebab menurut dia, itu sudah masuk ke ranah privat.
"Masa kita buka pengunjung-pengunjungnya siapa-siapa saja? Kalau nanti mereka tidak berkenan, mereka tuntut kita dong?" ujar dia.
(Ira Saqila)
-
Kemendagri Apresiasi Capaian Makro Pembangunan Sumatera Barat Tahun 2022 Zanariah menekankan pentingnya keselarasan pembangunan Nasional dan Daerah, hal minimal yang dilakukan dengan keselarasan tema pembangunan nasional dengan tema pembangunan provinsi yang selanjutnya diteruskan pada keselarasan tema pembangunan Kabupaten/Kota di Tahun 2024.
-
Bertemu GBN, Ketua DPD RI Tawarkan Perbaikan Total Sistem Bernegara Bertemu GBN, Ketua DPD RI Tawarkan Perbaikan Total Sistem Bernegara
-
Pemutilasi Kaliurang Tanpa Hapus Jejak Pemutilasi Kaliurang Tanpa Hapus Jejak
-
MahaDasha Group Edukasi dan Wujudkan Air Bersih Masyarakat Serang MahaDasha Group Edukasi dan Wujudkan Air Bersih Masyarakat Serang
-
Dirtipidum Polri Gercep Bongkar Kasus Judi Online Berkedok Trading Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri bergerak cepat membongkar kasus perjudian online berkedok trading dengan omzet miliaran dalam sebulan.