merdekanews.co
Senin, 27 Desember 2021 - 13:19 WIB

Kader Golkar Desak Munaslub, Pengamat: AH harus Terbuka Jelaskan Rumor Skandal ke Publik

Siswo Hadi - merdekanews.co
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto

Jakarta, MERDEKANEWS– Desakan mundur terhadap AH yang dilaporkan ke Mabes Polri oleh seorang perempuan yang mengaku memiliki hubungan khusus terus bergulir. Buntut dari laporan tersebut Paskalis Kossay, kader Partai Golkar Papua, mengaku gundah dan gerah akan isu yang menerpa Ketum AH. 

Paskalis Kossay mengaku khawatir, rumor skandal tersebut dapat berimpliksi sangat buruk bagi Golkar. Menurut Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiludin Ritonga, kehawatiran kader itu beralasan karena hingga sekarang AH belum menanggapi rumor tersebut.

"Padahal, rumor kalau tidak ditangani dengan baik, apalagi didiamkan, akan semakin cepat menjalar ke berbagai arah. Celakanya, namanya rumor selalu berkembang. Faktanya bisa berkurang atau bertambah, sehingga rumor akan semakin berkembang tanpa kendali," ujar Jamiluddin Ritonga kepada wartawan, Sabtu (25/12/2021) di Jakarta.

"Kalau sudah sampai ke tahap tersebut, rumor akan semakin sulit dikendalikan. Sesuatu yang benar akan menjadi salah, dan yang salah akan semakin salah. Bahkan yang salah bisa saja menjadi benar," timpalnya.

Karenanya, Dekan FIKOM IISIP Jakarta 1996-1999 itu sangat menyesalkan jika AH tidak merespon rumor yang menerpanya. Sebab kata Dia, semakin lama AH berdiam diri, rumor tersebut sangat berpeluang menggeroti reputasi dan citra partainya.

"Untuk memulihkan reputasi dan citra bukan perkara mudah. Perlu penanganan sungguh-sungguh dan memerlukan waktu lama dalam memulihkan reputasi dan citra partai. Padahal, waktu Pilpres, Pileg, dan Pilkada serentak sudah dekat. Kalau rumor tersebut terus berkembang, partai yang dikomandoi AH akan mengalami kehancuran reputasi dan citra. Hal ini  secara langsung akan mempengaruhi elektabilitas partai tersebut," tandasnya.

"Munaslub memang akan jadi pilihan yang tepat bila AH tidak dengan cepat mengatasi rumor skandal tersebut. Munaslub tentu menjadi pilihan untuk menyelamatkan partai, terlepas benar atau tidaknya rumor skandal tersebut," pungkasnya.

Sebelumnya, kader Partai Golkar Papua, Paskalis Kossay mengaku gundah dan gerah akan isu yang menerpa Ketum AH.

"Secara Etimologi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa kata implikasi adalah keterlibatan atau keadaan yang terlibat. Sedangkan kata skandal adalah perbuatan yang memalukan atau perbuatan yang menurunkan martabat. Kedua kata ini menjelaskan kepada kita bahwa keterlibatan dari perbuatan yang memalukan ini merusak citra baik dari Partai Golkar. Karena itu saya sengaja mengangkat topik atau judul tulisan diatas supaya kita semua atau para kader partai Golkar dapat mencermati dampak buruk yang akan ditimpa pada partai Golkar," kata Pascalis dalam keterangannya, Jumat (24/12/2021).

Politisi Senior Golkar lainya, yakni Erwin Ricardo Silalahi juga mendesak Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjawab jujur terkait isu dugaan persilingkuhan yang dihembuskan seorang perempuan bernama Rifa Handayani. 
 
Pasalnya menurut Erwin, jika benar Ketua Umum Parpol inisial AH yang dilaporkan ke mabes Polri dan Komnas HAM adalah Airlangga Hartarto, maka bukan tidak mungkin akan merugikan suara Golkar di Pemilu 2024 mendatang.

"Benar atau tidak, Airlangga Hartarto harus segera memberikan keterangan atau klarifikasi. Jika tidak Golkar yang akan dirugikan," ujarnya kepada wartawan, Jumat (24/12/2021) di Jakarta.
 
Masih menurut Erwin, Airlangga Hartarto bukan saja harus bertanggungjawab atas dugaan perbuatan perselingkuhannya, tapi juga bertanggungjawab menjaga nama baik partai.

"Terlebih Dia kan masuk kabinet sebagai pembantu Presiden. Jangan sampai jabatannya sebagai menteri rusak gara-gara isu pribadi. Saya kira, ini akan merugikan Pak Presiden Jokowi, dan merugikan negara," tegasnya.
 
Untuk itu, Erwin berharap, Presiden Jokowi turun tangan untuk mendesak Airlangga Hartarto jujur dalam kasus tersebut.

"Selain Presiden, saya juga berharap, Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung, para sesepuh Partai Golkar lainnya seperi pak HM Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Luhut dan Agung Laksono segera memanggil Airlangga. Ini kasus tidak main-main, jangan dibiarkan begitu saja," tegasnya.
 
Jika isu perselingkuhan itu tidak benar kata Erwin, Airlangga tinggal memberikan bantahan ke publik.

"Jangan hanya diam, publik akan semakin meraba-raba dan apada akhirnya sekali lagi Golkar yang akan dirugikan, kalau merasa isu itu tidak benar bantah dong! Atau jika memang kasus tersebut benar adanya, ya saya minta dengan kesatria Airlangga mundur saja dari Golkar," tukasnya. (Siswo Hadi)