Jakarta, MERDEKANEWS -- Kemendikbud menyikapi berbagai tudingan dan protes atas beredarnya isu penghilangan jejak tokoh pendiri Nahdlatul Ulama Hadratus Syech Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I.
Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menegaskan, “Kemendikbud selalu berefleksi pada sejarah bangsa dan tokoh-tokoh yang ikut membangun Indonesia, termasuk Hadratus Syech Hasyim Asy’ari dalam mengambil kebijakan di bidang pendidikan dan kebudayaan”.
Hilmar yang juga dikenal sebagai sejarawan melengkapi pernyataannya dengan fakta. “Museum Islam Indonesia Hasyim Asyari di Jombang didirikan oleh Kemendikbud. Bahkan, dalam rangka 109 tahun Kebangkitan Nasional, Kemendikbud menerbitkan buku KH. Hasyim Asy’ari: Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri,” terangnya.
Meluruskan tudingan yang dimaksud kalangan tersebut, Hilmar menjelaskan “buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I tidak pernah diterbitkan secara resmi. Dokumen tidak resmi yang sengaja diedarkan di masyarakat oleh kalangan tertentu merupakan salinan lunak (softcopy) naskah yang masih perlu penyempurnaan. Naskah tersebut tidak pernah kami cetak dan edarkan kepada masyarakat”.
Lebih penting lagi, lanjut Hilmar, “naskah buku tersebut disusun pada tahun 2017, sebelum periode kepemimpinan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. Selama periode kepemimpinan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim, kegiatan penyempurnaan belum dilakukan dan belum ada rencana penerbitan naskah tersebut,” jelasnya.
Keterlibatan publik menjadi faktor penting yang akan selalu dijaga oleh segenap unsur di lingkungan Kemendikbud. "Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa tidak mungkin Kemendikbud mengesampingkan sejarah bangsa ini, apalagi para tokoh dan para penerusnya,” tutup Hilmar.
-
Antusiasme Tinggi, KBRI Paris Buka Lima Kelas BIPA Penetapan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa sidang umum di UNESCO pada November 2023 merupakan penguat upaya internasionalisasi dari bahasa Indonesia
-
Tingkatkan Literasi Sejak Dini, Kemendikbudristek Gelar "Mudik Asyik Baca Buku" di Titik Sentral Moda Transportasi Tingkatkan Literasi Sejak Dini, Kemendikbudristek Gelar "Mudik Asyik Baca Buku" di Titik Sentral Moda Transportasi
-
Tetapkan 40.541 Formasi Kemendikbudristek, Menteri Anas: Tenaga Non ASN/Honorer dan Dosen Jadi Perhatian Formasi ini menjadi bagian dari upaya penuntasan tenaga non ASN/honorer di seluruh unit kerja Kemendikbudristek, selain tentu formasi dalam skema luas di dunia pendidikan yang juga tersebar di Pemda
-
Kemendikbudristek Pastikan Pramuka Tetap Menjadi Ekstrakurikuler Wajib Disediakan Sekolah Kemendikbudristek Pastikan Pramuka Tetap Menjadi Ekstrakurikuler Wajib Disediakan Sekolah
-
Hari Film Nasional Tahun 2024, Kemendikbudristek Perkuat Ekosistem Perfilman Indonesia Kebudayaan bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga menjadi kunci untuk memahami masa kini dan merancang masa depan. Perfilman nasional ikut andil dalam memperkuat tatanan budaya dan mengokohkan pemajuan kebudayaan Indonesia