merdekanews.co
Jumat, 01 Januari 2021 - 11:17 WIB

Refleksi Kinerja KLHK, FAO Apresiasi Kemajuan Perhutanan Indonesia

Muh - merdekanews.co
Menteri LHK, Siti Nurbaya bersama Perwakilan FAO Indonesia, Richard Trenchard saa memberikan keterangan soal Perhutanan Indonesia di Refleksi Akhir Tahun KLHK 2020, Rabu (30/12)

MERDEKANEWS-Organisasi Pangan dan Pertanian yang tergabung dalam Food and Agriculture Organization (FAO) di bawah  Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengapresiasi kemajuan perhutanan Indonesia. 

Pendekatan yang dilakukan pemerintah Indonesia yang memiliki 120 juta ha, termasuk 93 juta ha tutupan pohon, dinilai sangat luar biasa. Karena berhasil menggabungkan komitmen internasional dan nasional yang kuat, Undang-undang yang kuat, penggunaan digital inovatif untuk mendorong kebijakan dan pengambilan keputusan berbasis bukti, pengaturan tata kelola yang sangat berkembang yang melibatkan semua tingkat pemerintahan, serta komitmen memberi solusi berorientasi komunitas.

Demikian dikatakan Perwakilan FAO Indonesia, Richard Trenchard di acara Refleksi Akhir Tahun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)  2020 di Jakarta, Rabu (30/12).

Semua fakta ini kata Trenchard, tersajikan secara baik dalam laporan State of Indonesia’s Forests 2020.“Komitmen kementerian terhadap transparansi, benar-benar tepat waktu dan ditulis dengan sangat baik. Poin terakhir ini penting. Artinya laporan tersebut dapat dibaca secara nasional dan internasional. Dan itu perlu dibaca,"ujar Trenchard. 

Kemajuan perhutanan Indonesia dikatakannya, tersaji dalam tujuh bab SOIFO 2020, berisikan sejumlah besar data terkini, menggunakan serangkaian alat dan analitik mutakhir. 

"Saya mengucapkan selamat kepada Ibu Menteri LHK, Siti Nurbaya dan semua kontributor atas laporan yang sangat bagus. Saya yakin dan berharap, ini dapat dibaca secara luas, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia," katanya.

FAO kata Trenchard, telah melihat komitmen Presiden Jokowi untuk mendemokratisasi alokasi sumber daya hutan, mengelola hutan negara secara lestari, mencegah deforestasi dan degradasi sumber daya hutan, memastikan keadilan lingkungan dan persamaan kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat hukum adat."Inilah menjadi bacaan yang penting, terutama bagi komunitas internasional," kata Trenchard.

Penurunan Deforestasi

Trenchard juga turut mengapresiasi penurunan tingkat deforestasi Indonesia."Tingkat deforestasi turun hampir 90% sejak titik tertinggi pada awal abad ini. Kami melihat komitmen pemerintah untuk memerangi deforestasi. Termasuk penanganan kebakaran hutan dan lahan. Kami memuji upaya yang telah digunakan untuk mengatasinya, mulai dari teknologi modifikasi cuaca serta meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran," jelasnya.

FAO juga memberikan apresiasi pada upaya pemerintah Indonesia untuk memperkuat konservasi keanekaragaman hayati, konservasi dan restorasi pada, 16 juta ha lahan gambut.

Tak lupa Trenchard juga mengapresiasi inovasi KLHK dalam memantau sumber daya hutan, dan komitmen memulihkan lebih dari 600 ribu mangrove hingga tahun 2024. 

Termasuk upaya berkelanjutan pemerintah untuk menangani mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta komitmen menyelesaikan konflik penguasaan lahan.

FAO dan mitra lainnya di PBB, termasuk lembaga lain yang berbasis di Roma, IFAD dan 
United Nations World Food Programme (WFP) bersama United Nations Development Programme (UNDP), United Nations Environment Programme (UNEP), The United Nations Office for Project Services (UNOPS), terus mendukung Kementerian dan bagian pemerintah lainnya, menghadirkan teknologi terbaru. 

“Lembaga dunia mendukung untuk memastikan bahwa sumber daya hutan Indonesia dikelola secara lestari dan bahwa banyak tantangan penting yang masih tersisa dapat diatasi di masa depan,” jelasnya. 

Sementara Menteri LHK, Siti Nurbaya mengatakan, tidak banyak negara mampu menyusun Status Hutan dan Kehutanan Nasional nya. Terbitnya SoIFo 2020 ini menjadi janji pemerintah Indonesia dan akan terus diperbaharui pada masa mendatang.

"Kehadiran SOIFo 2020 ini menjadi penting, terutama bagi jajaran yang selalu diingatkan untuk selalu Write You Do, dan Do What You Write. Jangan mengarang-ngarang. Dengan prinsip sesederhana itu juga kita membangun nilai-nilai produktif bagi bangsa ini, disamping membangun energi positif yang sedang sangat-sangat dibutuhkan," tegasnya. (Muh)






  • UPT KLHK Lingkup Sulsel Gelar Upacara HUT ke-52 KORPRI UPT KLHK Lingkup Sulsel Gelar Upacara HUT ke-52 KORPRI Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Lingkup Sulawesi Selatan menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-52 KORPRI, Rabu 29 November 2023 di Lapangan Balai Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar,