merdekanews.co
Senin, 30 November 2020 - 14:52 WIB

Komisi III DPR RI : Tragedi Kemanusiaan di Sigi Tak Boleh Terulang

SY - merdekanews.co
Eva Yuliana Anggota Komisi III DPR RI

Jakarta, MERDEKANEWS - Aggota Komisi III DPR RI Fraksi NasDem, Eva Yuliana menyampaikan rasa duka cita terdalam atas peristiwa pembunuhan satu keluarga di Dusun Lima Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Sebanyak empat jiwa tewas terbunuh oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK). Diduga, para pelaku merupakan anggota Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). 

 

“Ini tragedi kemanusiaan. Tidak boleh terjadi lagi,” tegas Eva, Senin (30/11). 

 

Sebagai anggota Komisi III DPR RI, Eva akan berkoordinasi dan meminta Polri dan BNPT untuk menyikapi kasus ini. Tidak ada respon lain, pemerintah mesti bertindak tegas mengejar dan menangkap para pelaku pembunuhan. Berdasar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan awal, diduga kelompok pelaku terdiri dari 10 orang. Disimpulkan sementara, mereka merupakan sisa-sisa kelompok Santosa yang sekarang tersisa beberapa orang. Pimpinan mereka saat ini terdeteksi bernama Ali Kalora. 

 

“Di samping tugas utama memburu para pelaku saat ini, saya akan mendorong Polri untuk mengevaluasi Satgas Operasi Tinombala. Apa saja kekurangan yang dirasakan selama ini oleh tim di lapangan? Dan terutama, bagaimana antisipasi secara menyeluruh agar kejadian keji seperti ini tidak terjadi lagi,” tandas Eva. 

 

Eva mendapatkan laporan bahwa Mabes Polri melalui Satgas Tinombala telah melakukan pengejaran dengan upaya isolasi sekaligus pengepungan lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian para pelaku. Saat ini, juga sudah ada back-up kurang lebih 100 orang pasukan untuk menambah kekuatan Satgas Tinombala melakukan perburuan. Tambahan pasukan berasal dari Brimob Polda Sulteng dan TNI. 

 

Selain berkoordinasi dan meminta Polri, Eva Yuliana juga meminta BNPT untuk lebih meningkatkan proses pencegahan, deradikalisasi, dan pendeteksian dini sel-sel teroris yang mungkin masih ada. Eva menunjuk peningkatan kembali fungsi koordinasi BNPT dengan stakeholder terkait. Termasuk, forkompimda dan forum pimpinan agama di Kabupaten Sigi dan sekitarnya. 

 

“Terakhir, secara pribadi saya memohon kepada masyarakat luas untuk tetap tenang dan memberikan kepercayaan penuh kepada pemerintah dalam menyelesaikan kasus kemanusiaan ini. Pemerintah melalui Polri, BNPT, dan fungsi kepemerintahan lainnya pasti bahu membahu dan berjuang keras untuk menuntaskan kasus ini,” ungkap legislator Jawa Tengah V ini. 

 

Eva berpesan, seluruh komponen bangsa saat ini sedang diuji untuk tetap proporsional dan profesional menyikapi tragedi kemanusiaan di Sigi. Pesan utama kejadian di Sigi adalah teror dan provokasi yang ingin diciptakan oleh para pelaku. 

 

“Jangan sampai terjadi kapitalisasi dan saling tuding yang terus bergelombang menyikapi persoalan ini. Tanpa sama sekali bermaksud mengecilkan nilai kemanusiaan yang benar-benar telah demikian dilecehkan oleh para pelaku, dan duka terdalam untuk para korban dan keluarga korban, saya memohon agar kita semua tetap tenang. Respon dan kepanikan berlebih hanya akan memuluskan tujuan para pelaku sebenarnya,” kata Eva. (SY )