merdekanews.co
Kamis, 15 Oktober 2020 - 10:19 WIB

Jokowi Minta Penyelenggaraan GPDRR Jadi Momentum Promosi Pariwisata

Gaoza - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS -- Presiden Joko Widodo meminta jajarannya mempersiapkan dengan baik penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang akan dilangsungkan pada tahun 2022 nanti.

 

Arahan tersebut disampaikan saat Presiden memimpin rapat terbatas melalui video konferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 15 Oktober 2020.

“Penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction yang akan diselenggarakan tahun 2022 perlu kita persiapkan,” kata Presiden dalam pengantarnya.

Forum dua tahunan tersebut dibentuk oleh United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) untuk meninjau kemajuan berbagai pengetahuan, mendiskusikan perkembangan, dan tren terbaru dalam penanganan kebencanaan. Forum tersebut rencananya akan dihadiri oleh 193 negara.

“Jadi memang ini akan menjadi sebuah forum besar dan dihadiri kurang lebih nanti 5 ribu sampai 7 ribu peserta. Oleh sebab itu, ini harus dipersiapkan dengan baik,” imbuhnya.

Selaku tuan rumah, Presiden meyakini bahwa Indonesia telah memiliki banyak pengalaman dalam menyelenggarakan berbagai konferensi internasional. Dalam forum yang nantinya akan diselenggarakan di Bali tersebut, Presiden meminta agar Indonesia bisa memanfaatkan momentumnya untuk kepentingan nasional hingga untuk promosi pariwisata.

“Pentingnya kita memanfaatkan konferensi berskala dunia ini untuk kepentingan nasional kita sekaligus penegasan peran Indonesia dalam pengurangan risiko bencana di dunia. Tentu saja jangan sampai lupa bahwa kehadiran 190-an negara tadi dapat kita gunakan untuk momentum mempromosikan pariwisata Indonesia,” tandasnya. (Gaoza)






  • Jokowi Bentuk Satgas Swasembada Gula dan Bioetanol di Merauke Jokowi Bentuk Satgas Swasembada Gula dan Bioetanol di Merauke Dalam rangka percepatan pelaksanaan kegiatan investasi perkebunan tebu terintegrasi dengan industri gula, bioetanol, dan pembangkit listrik biomasa yang memerlukan fasilitasi, koordinasi, dan perizinan berusaha bagi pelaku usaha, dibentuk Satuan Tugas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan